Mohon tunggu...
Kebijakan

Masih Aja Ada yang Cuma Bisa Mengkritik (Aksi Dahlan Iskan)

21 Maret 2012   10:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:40 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teman-teman semua pasti sudah banyak yang mendengar berita mengenai Dahlan Iskan yang geram terhadap pelayanan tol. Karena Antriannya panjang beliau menggratiskan beberapa mobil masuk tol. Untuk lebih lengkapnya bisa baca disini

http://finance.detik.com/read/2012/03/20/075528/1871580/4/antrean-padat-dahlan-iskan-gratiskan-masuk-tol-semanggi

Menurut saya aksi beliau ini benar-benar talk less do more (buat yang pernah menonton iklan LA Lights, kurang lebih aksi beliau seperti itu)

Saya sebagai manusia yang berakal sehat, tindakan beliau benar-benar patut diacungi jempol. Tetapi masih ada saja pihak yang ber-opini "tidak masuk akal" dan benar-benar bikin geram.

Dimulai dengan berita ini : Operator: Pelayanan Tol Tak Bisa Diukur dari Panjangnya Antrean  http://finance.detik.com/read/2012/03/21/143753/1873435/4/operator-pelayanan-tol-tak-bisa-diukur-dari-panjangnya-antrean

Dalam artikel tersebut, Ketua Umum Asosiasi Tol Indonesia Fatchur Rochman mengatakan "Sebenarnya  pelayanan tak bisa diukur dari banyaknya antrean, tetapi berapa detik dalam satu transaksi". Saya cuma benar-benar garuk kepala melihat komentar beliau. Logikanya percuma saja transaksinya cepat tapi loket yang dibuka 1 saja. Beliau juga menganalogikan dengan antrian menonton bioskop. Beliau tidak tahu ya XXI dan Blitz sekarang menggunakan e-transaction untuk mengurangi panjang antrian. intinya 1, gimana caranya "ORANG YANG BAYAR ITU TIDAK ANTRI"

Ada 1 lagi artikel,  YLKI : Jasa Marga Jangan Jadi Tumbal  http://finance.detik.com/read/2012/03/21/143503/1873406/4/dahlan-ngamuk-ylki-jasa-marga-jangan-jadi-tumbal

Dari YLKI yang diwakili bapak tulus mengatakan,

"Lain kejadiannya di daerah yang biasanya lalu lintasnya lancar, tingkat kepadatannya tidak tinggi, namun karena SDM-nya lamban bahkan ada yang terlambat dan sering terjadi sangat pantas kesalahan utamanya dibebankan ke Jasa Marga, tapi ini berbeda banyak faktor terutama volume kendaraan yang sangat banyak," ujar Tulus.

Saya cuma bisa mengatakan, CUMA MENCARI KAMBING HITAM. Ayolah berfikir lebih cerdas, jika kendaraan banyak, masuk tol juga banyak, itu berarti revenue meningkat kan?

Solusi? Buka Pintu tol, jangan ada pintu tol yang menganggur disaat rush hour berapa sih nambah biayanya, hitung saja perhari 1 orang di gaji 100 ribu per hari, setiap pintu tol ada 3 pintu tol bisa digunakan, total biaya per hari? CUMA 300 ribu per-pintu tol, MAHAL?

Pasca Dahlan 'Ngamuk', Dirut Jasa Marga: Seluruh Pintu Tol Lancar

http://finance.detik.com/read/2012/03/21/115501/1873144/4/pasca-dahlan--ngamuk--dirut-jasa-marga-seluruh-pintu-tol-lancar

Selain 2 artikel di atas patut disimak artikel dibaawah ini :

Dahlan Kecewa Petugas Pintu Tol jadi 'Kambing Hitam' Direksi Jasa Marga

http://finance.detik.com/read/2012/03/21/141915/1873369/4/dahlan-kecewa-petugas-pintu-tol-jadi-kambing-hitam-direksi-jasa-marga

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun