Sejak pandemi Covid-19 terjadi, timbul berbagai dampak dalam menyikapi perubahan yang ada, tidak terkecuali pada bidang pendidikan. Pelaksanaan pendidikan yang semula dilakukan secarang langsung dengan tatap muka, kini terpaksa harus dilakukan secara jarak jauh untuk mencegah terjadinya penularan virus Covid-19. Pembelajaran Jarak Jauh, atau disingkat PJJ, diberlakukan pada pendidikan Indonesia. Menurut Permendikbud No.109/2013, Pembelajaran jarak jauh merupakan proses belajar mengajar yang dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan berbagai media komunikasi.
Melalui perubahan ini, banyak pula penyesuaian proses pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru maupun siswa. Prawiyogi (2020) mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kelancaran pembelajaran jarak jauh, diantaranya yaitu perhatian, kepercayaan diri pengajar, pengalaman, kemudahan penggunaan peralatan, kreativitas penggunaan alat, dan interaksi yang terjalin dengan siswa. Menurut Yuangga (2020), pembelajaran jarak jauh menekankan pada pembelajaran yang mandiri. Karena pada pembelajaran ini pembelajaran dilakukan tidak pada satu tempat, dan tidak harus dilaksanakan pada satu waktu, siswa memiliki kebebasan terhadap terhadap pembelajarannya tanpa ada yang menyuruh atau mengingatkan untuk belajar selain siswa itu sendiri.
Berdasarkan pernyataan tersebut, penting untuk guru menyusun sebuah strategi belajar dengan media pembelajaran yang sesuai agar pembelajaran dapat tersampaikan secara maksimal. Strategi tersebut juga harus memperhatikan usaha peningkatan minat serta motivasi belajar siswa. Seperti halnya yang disebutkan oleh Alkindi (2021), diberlakukannya pembelajaran jarak jauh dapat mengakibatkan turunnya keaktifan siswa dalam mengekspresikan pendapat maupun pemikirannya, sehingga hal ini pun menimbulkan kejenuhan dalam belajar. Â Maka dari itu, pemilihan media pembelajaran perlu diperhatikan dengan seksama.
Media audio visual merupakan salah satu bentuk media pembelajaran. Menurut Purwono (2014), media ini merupakan kombinasi dari audio dan visual sehingga memiliki unsur suara yang dapat didengar dan gambar yang dapat dilihat, seperi rekaman video, slide suara, dan lain-lain. Daniel (dalam Sukma, 2018) mengungkapkan bahwa dengan menggunakan media audio visual, guru dapat menyampaikan pembelajaran dengan lebih efektif dan menarik. Â
Pada pembelajaran di SMAN 3 Tangerang Selatan pun, pembelajaran seringkali diselingi oleh media audio visual. Berdasarkan pernyataan-pernyataan sebelumnya, penggunaan media audio visual baik digunakan terutama pada saat pembelajaran jarak jauh yang dinilai berisiko menyebabkan kejenuhan. Kami mahasiswa UPI sebagai bentuk program KKN pada sekolah tersebut, kerap membantu guru untuk terus mencari ataupun membuat media pembelajaran audio visual yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa. Â Penggunaan media seperti video youtube, video pembelajaran, atau presentasi diharapkan dapat menarik perhatian siswa melalui tampilan yang kreatif, variatif, dan terkesan tidak kaku. Hal ini pun diharapkan dapat memudahkan penyampaian pembelajaran oleh guru dan juga memudahkan penyerapan pembelajaran bagi siswa.
Daftar Pustaka :
Alkindi, U. L., SD, S. P., & Baru, S. K. (2021). PEMBELAJARAN JARAK JAUH PENUH MOTIVASI. Pembelajaran Di Masa Pandemi, Inovasi Tiada Henti (Kumpulan Best Practices Inovasi Pembelajaran), 43.
Daniel, J. (2013). Audio-Visual Aids in Teaching of English. International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology. Vol. 2, Issue 8.
Purwono, J. (2014). Penggunaan media audio-visual pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan. Jurnal teknologi pendidikan dan pembelajaran, 2(2).
Prawiyogi, A. G., Purwanugraha, A., Fakhry, G., & Firmansyah, M. (2020). Efektivitas Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap Pembelajaran Siswa di SDIT Cendekia Purwakarta. Jurnal Pendidikan Dasar, 11(1), 94-101.
Sukma, D. M. (2018). The Effect of Audio-Visual Media on The Students’ Participation in English Classroom. Pancaran Pendidikan, 7(1).
