"Boleh Kakak tanya, tapi ini juga jadi reminder buat kita semua sih. Mmm, gimana ibadah sunnah yang kita jalani selama ini? Konsisten dilakukan kah?" Kak Sandra, senior ekstra Rohis (Kerohanian Islam) di kampus, bertanya dengan lembut.
"Iya, Kak. Saya jarang puasa sunnah. Sholat sunnah rawatib juga sering bolong. Ngaji, juga kalo pas ada pengajian di kampus doang."
Aku menunduk malu. Parah.
"Oke," Kak Sandra mengangguk pelan, "Kalau ibadah wajibnya? Sholat tepat waktu, ya? Hubungan dengan orang tua dan saudara, gimana? Baik-baik aja kan?"
Aku menyeringai. "Iya Kak. Diusahakan."
Kak Sandra menyentuh tanganku perlahan. "Ridho ALLAH ada pada ridho orang tua. Murka ALLAH juga ada pada murka orang tua kita."
JLEB!
***
Sudah lama aku tidak mendengar suara itu. Lebaran tahun lalu, sepertinya kami masih berbincang. Dengan amat kaku. Segala teori ia jejalkan, tapi masuk dan keluar seketika dari kupingku.
"Selesai kuliah, kamu mau jadi apa? Sudahlah, nggak usah kuliah ketinggian, nanti malah susah cari jodoh!"
"Ya ampuuun, kenapa jaman kayak gini, pemikiran masih kolot siihh?"