Mohon tunggu...
Nurul lailatul
Nurul lailatul Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya orangnya pendiam tidak banyak omong

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Kesadaran Masyarakat terhadap Peningkatan Pengelolaan Sampah

27 Desember 2023   06:57 Diperbarui: 27 Desember 2023   07:03 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mereka dapat mengganti pola konsumsi yang tidak berkelanjutan dengan pilihan yang lebih ramah lingkungan. Mereka menyadari bahwa setiap produk yang mereka beli dan setiap sampah yang mereka buat memiliki efek jangka panjang pada keanekaragaman hayati, kesehatan manusia, dan lingkungan. Selain orang-orang yang memahami bahwa daur ulang dapat menurunkan tekanan pada sumber daya alam dan mengurangi limbah di tempat pembuangan akhir lebih cenderung terlibat aktif dalam kegiatan daur ulang, baik melalui pemilahan sampah di rumah mereka atau melalui program daur ulang komunitas. Memahami fungsi kesadaran masyarakat memberikan dasar yang kuat untuk mengubah perilaku dan mencapai tingkat pengelolaan sampah yang lebih baik (Heri, 2023).

Aktivitas manusia dapat mempengaruhi ekosistem dan planet kita secara keseluruhan adalah bagian dari pengetahuan tentang dampak lingkungan. Mencakup dampak positif dan negatif dari tindakan manusia terhadap lingkungan alam. Di dunia modern, pengetahuan tentang dampak lingkungan menjadi semakin penting seiring dengan pertumbuhan populasi manusia dan perkembangan teknologi. Berbagai aspek dampak lingkungan termasuk, tetapi tidak terbatas pada, perubahan iklim, kerusakan habitat, penurunan kualitas udara dan air, dan kehilangan keanekaragaman hayati. Pemahaman mendalam tentang dampak lingkungan juga mencakup pemahaman tentang polusi udara, tanah, dan air yang disebabkan oleh aktivitas industri, transportasi, pertanian, dan limbah rumah tangga (Simarmata, 2023).

Dampak lain yang perlu dipahami termasuk kehilangan keanekaragaman hayati, kepunahan spesies, dan ketidakseimbangan ekosistem. Pemahaman mencakup gagasan bahwa setiap makhluk hidup dan komponen lingkungannya saling terkait satu sama lain, dan bahwa perubahan yang terjadi pada satu bagian dapat berdampak besar pada ekosistem secara keseluruhan. Pengetahuan tentang dampak lingkungan mencakup solusi dan tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh manusia. Pemahaman yang lebih baik tentang dampak lingkungan memungkinkan seseorang dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam konservasi, pelestarian, dan pembangunan berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan alam dan meningkatkan kualitas hidup di bumi (Marfai, 2019).

Sikap terhadap produk sekali pakai

Meningkatkan pengelolaan sampah, masyarakat harus lebih menyadari pentingnya terlibat aktif dalam praktik daur ulang. Jika orang tahu tentang efek buruk pembuangan sampah langsung ke tempat pembuangan akhir, mereka cenderung lebih proaktif dalam manajemen limbah. Situasi penting untuk memahami tugas kesadaran masyarakat untuk menyadari bahwa daur ulang adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab industri atau pemerintah (Mahardika, 2020). Masyarakat sadar bahwa setiap orang memiliki peran besar dalam mengurangi jumlah sampah yang masuk ke lingkungan. Mereka dapat mendukung pemisahan sampah rumah tangga, menemukan barang yang dapat didaur ulang, dan mengikuti pedoman daur ulang lokal yang berlaku. Pemahaman tentang keuntungan ekonomi dan lingkungan dari daur ulang juga diperlukan.

Masyarakat menyadari bahwa daur ulang mengurangi tekanan pada sumber daya alam yang terbatas dan mengurangi dampak negatif lingkungan. Mereka juga mengenali potensi ekonomi daur ulang, yang dapat menciptakan peluang pekerjaan, mengurangi biaya pembuangan sampah, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Pemahaman mendorong orang untuk terlibat dalam kampanye daur ulang, seperti program pembersihan lingkungan, pelatihan pemilahan sampah, dan partisipasi dalam aktivitas komunitas untuk meningkatkan kesadaran akan keuntungan daur ulang. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah dapat dilihat dalam upaya untuk mengubah kebiasaan sehari-hari ke arah daur ulang yang lebih berkelanjutan (Luthfi, 2023).

Sikap terhadap produk sekali pakai mencerminkan perasaan dan cara seseorang atau masyarakat melihat barang-barang yang dirancang untuk digunakan hanya sekali dan kemudian dibuang. Mereka melihat konsumsi berlebihan, dampak pada lingkungan, dan keberlanjutan. Sebagian orang mungkin memiliki perspektif yang berbeda, tergantung pada prinsip mereka, kesadaran lingkungan, dan pemahaman mereka tentang masalah dunia. Karena kenyamanan dan kemudahan penggunaannya, beberapa orang mungkin memiliki sikap positif terhadap produk sekali pakai. Produk plastik seperti gelas, piring, atau peralatan makan sekali pakai sering digunakan di tempat-tempat di mana kepraktisan dan kebersihan sangat penting, seperti pesta atau acara besar. Produk memberikan solusi yang cepat dan efektif. Sebaliknya, sebagian besar orang modern mulai menyadari bahaya produk sekali pakai terhadap lingkungan.

Pemahaman tentang masalah sampah plastik, polusi laut, dan peningkatan limbah di tempat pembuangan sampah seringkali menyebabkan pandangan negatif terhadap produk sekali pakai. Kepedulian terhadap perubahan iklim dan keberlanjutan juga dapat memengaruhi sikap terhadap produk sekali pakai. Orang yang peduli dengan lingkungan mungkin lebih cenderung membeli barang dengan dampak lingkungan yang lebih rendah atau mendukung inisiatif anti-plastik. Mereka dapat menghindari barang sekali pakai dan memilih metode yang lebih ramah lingkungan, seperti membawa wadah sendiri atau menggunakan alat makanan yang dapat digunakan kembali. Penting untuk diingat bahwa sikap seseorang terhadap produk sekali pakai unik dan dapat berubah seiring waktu. (Cahyaningtyas, 2022).

Partisipasi masyarakat dalam program pengelolaan sampah

Kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan merawat lingkungan ditunjukkan dengan partisipasi masyarakat dalam program pengelolaan sampah. Dalam situasi, masyarakat berpartisipasi dalam pengelolaan sampah yang mencakup pengurangan, pemilahan, daur ulang, dan pengolahan sampah. Mereka melakukan ini karena mereka percaya satu sama lain dan berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan. Program pengelolaan sampah biasanya melibatkan masyarakat dalam kegiatan seperti pemilahan sampah di rumah, penggunaan kembali barang, dan partisipasi aktif dalam program daur ulang yang diorganisir oleh pemerintah atau organisasi non-pemerintah (Faradina, et,al., 2020).

Mengurangi jumlah sampah di lingkungan umum, mereka mungkin juga terlibat dalam kegiatan membersihkan lingkungan, seperti membersihkan pantai atau sungai. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah dapat mencakup menyadarkan masyarakat akan dampak negatif sampah terhadap lingkungan, memberikan edukasi tentang cara memilah sampah dengan benar, dan mempromosikan daur ulang. Tidak hanya meningkatkan pemahaman tentang masalah sampah, tetapi juga membantu masyarakat bertindak lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun