Dari tahun 1927 hingga 1980, Piaget meneliti dan menulis tentang perkembangan kognitif dan strukturnya. Â Tidak seperti psikolog sebelumnya. Menurutnya, karena kurangnya pengetahuan, pemikiran anak tidak hanya kurang matang dibandingkan orang dewasa, tetapi juga berbeda secara kualitatif.. Studinya menunjukkan bahwa kemampuan untuk melihat sains sangat dipengaruhi oleh tingkat perkembangan intelektual masyarakat dan perubahan yang terkait dengan usia.
Pembelajaran menurut aliran kognitivistik Ausubel
Salah satu psikolog Amerika yang paling terkenal adalah David Paul Ausubel. Dia terkenal dengan psikologi pendidikan, ilmu kognitif, dan pendidikan sains. Ausubel berpendapat bahwa pemikiran logis adalah satu-satunya cara untuk memahami konsep dan prinsip. Selain itu, ia menyatakan bahwa pembelajaran yang bermakna tidak sama dengan menghafal.Â
Ausubel mengatakan bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi pembelajaran bermakna adalah struktur kognitif yang ada, stabilitas pengetahuan yang ada dalam bidang studi tertentu, kecenderungan siswa untuk mengingat apa yang dipelajari, dan struktur kognitif manusia, yang mencakup konsep-konsep penting yang telah dipelajari dan diingat siswa.
 Pembelajaran menurut aliran kognitivistik Jeromde S.Brunner
Jerome S. Bruner (1966) adalah seorang psikolog perkembangan dan psikolog pembelajaran kognitif. Pembelajaran mengakui pemeliharaan aktif dan transformasi informasi.
Menurut Bruner, teori pembelajaran penemuan adalah pembelajaran yang melayani perkembangan kognitif siswa. Sementara Piaget menyatakan bahwa perkembangan kognitif mengarah pada perkembangan linguistik siswa, menurut Bruner perkembangan linguistik siswa mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap perkembangan kognitif.
      Menurut Bruner, pembangunan manusia yang positif terjadi dalam tiga fase yang bergantung pada bagaimana kondisi lingkungan dipersepsikan. Yang pertama adalah fase aktif, yaitu fase di mana seseorang melakukan tindakan yang bertujuan untuk memahami lingkungan.Â
Fase ini lebih dominan terjadi pada anak usia 5 sampai 7 tahun, misalnya sudah bisa aktif mengendarai sepeda motor. Fase simbolik adalah fase di mana seseorang melihat dunia melalui penglihatan lisan, seperti ketika mereka belajar tentang piramida, dll. Fase ketiga adalah fase simbolik, di mana bahasa dan logika sangat memengaruhi konsep abstrak, seperti ketika seseorang mengajarkan tangga nada saat mengayun.
Penerapan teori kognitivisme dalam pembelajaran
Mekanisme serupa dengan pendekatan perilaku sudah tidak ada lagi, menurut teori kognitivisme, karena belajar adalah kegiatan belajar yang mencakup pengolahan informasi, penataan kembali persepsi, dan proses internal. Dalam teori kognitivisme, belajar didefinisikan sebagai kegiatan belajar.. Siswa secara bebas dan aktif terlibat dalam proses pembelajaran, hal ini diperhitungkan agar pembelajaran lebih bermakna bagi mereka.