Mohon tunggu...
Nurullaila
Nurullaila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penerapan Teori Kognitivisme di Kelas

29 April 2024   20:08 Diperbarui: 29 April 2024   20:13 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Definisi Teori Belajar Kognitivisme
Kata "kognisi" berasal dari kata "kognisi", yang sebanding dengan "pengetahuan" dan berarti "pengetahuan". Kognisi adalah proses penataan dan penggunaan pengetahuan dalam arti luas. Proses belajar lebih penting daripada hasil belajar dalam teori belajar kognitif. Menurut teori Baharudin, peristiwa internal adalah yang paling penting. Para pendukung aliran kognitif membedakan teori behaviorisme dengan mengatakan bahwa belajar bukan hanya tentang hubungan antara rangsangan dan tanggapan.
Salah satu kategori teori pembelajaran yang dikenal sebagai model perseptual adalah model pembelajaran kognitif. Model pembelajaran kognitif berpendapat bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh persepsi dan pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan pembelajarannya. 

Model ini berbeda dengan model pembelajaran behavioral, yang menganggap pembelajaran sebagai hubungan antara stimulus dan respons. Perubahan pembelajaran terjadi ketika cara seseorang melihat dan memahami keadaan tersebut berubah.
Dalam Teori kognitif bahwasan nya memecah situasi atau objek menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mengkajinya secara terpisah tidak berguna karena beberapa aspek situasi terkait dengan konteks secara keseluruhan. Belajar, menurut teori ini, adalah proses internal yang mencakup memori, retensi, pengolahan informasi, emosi, dan aspek psikologis lainnya. 

Belajar berkelanjutan mencakup pengaturan stimulus yang diterima dan adaptasinya terhadap struktur kognitif yang berkembang dalam diri seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya. Dalam praktik pembelajaran, teori belajar kognitif menekankan bahwa belajar adalah suatu proses yang terjadi dalam pikiran manusia. Pada dasarnya, belajar adalah suatu proses sulit yang melibatkan aktivitas mental dan terjadi pada awal kehidupan seseorang.
Menurut teori kognitivisme, mengaktifkan indera siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik adalah cara siswa belajarPengaktifan indra dapat dilakukan dengan berbagai macam media dan alat. Menurut teori belajar kognitif, pendidikan adalah sebagai berikut.

1. Pendidikan membangun individu atau peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kritis untuk memecahkan masalah apa pun.

2. Kursus dirancang sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan.

3. Seringkali, praktik pemecahan masalah dilakukan melalui pembelajaran kelompok melalui analisis masalah sehari-hari.

4. Siswa harus selalu aktif dan mampu menemukan metode pembelajaran yang cocok untuknya.

5. Guru hanya berperan sebagai perantara, fasilitator, dan teman yang membuat lingkungan belajar siswa menyenangkan.

Tujuan belajar menurut aliran belajar kognitivisme
Belajar merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari di sekolah. Pembelajaran adalah subjek yang rumit. Guru dan siswa dapat melihat kompleksitas pembelajaran dari sudut pandang mereka. Ditijau sudut pandang peserta didik, belajar dipandang sebagai suatu proses. Dengan mengerjakan bahan ajar, siswa mengalami proses berpikir. Bahan ajar meliputi kondisi alam, hewan, tumbuhan, manusia, dan materi yang dikumpulkan dalam buku teks. Belajar diimplementasikan sebagai perilaku ketika mempelajari sesuatu.
Belajar adalah proses internal kompleks yang melibatkan seluruh pikiran dan mencakup area kognitif. emosional dan psikomotorik. Proses pembelajaran yang memperbarui bidang-bidang tersebut berfokus pada materi pembelajaran tertentu. Misalnya, siswa kelas tiga sekolah menengah menggunakan domain kognitif pada tingkat aplikasi untuk menyelesaikan masalah matematika. Hal ini dicapai dengan menggunakan model kuadrat. Dalam kasus lain, seorang siswa menggunakan domain afektif tingkat kelas dalam penilaian literatur.

Pembelajaran menurut aliran kognitivistik Gagne
Belajar merupakan perubahan kemampuan seseorang sebagai hasil belajar yang terus menerus dan bukan sekedar melalui proses pertumbuhan. Gagane berpendapat bahwa faktor internal dan eksternal mempengaruhi pembelajaran, dan keduanya berinteraksi satu sama lain. Gagne (1972) mendefinisikan pembelajaran sebagai mekanisme yang melaluinya seorang individu menjadi anggota masyarakat yang berfungsi secara kompleks. Kompetensi mencakup keterampilan,
Keterampilan adalah pengetahuan, sikap (perilaku), dan nilai-nilai yang harus dipelajari seseorang dari berbagai perilaku. Keterampilan ini diajarkan kepada siswa.:
(1) Stimulus dan lingkungan,
(2) Proses kognitif.

Pembelajaran menurut aliran kognitivistik Piaget

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun