Mohon tunggu...
APRISAL
APRISAL Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah tantangan tersendiri yang penuh dengan imajinasi dan fakta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penerapan Segitiga Restitusi

14 Mei 2024   08:03 Diperbarui: 14 Mei 2024   08:16 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penerapan segitiga restitusi sangat tepat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam diri peserta didik, dan menemukan sendiri solusi dari masalahnya, disini peserta didik distimulus untuk memunculkan sendiri motivasi intrinsik dalam dirinya sehingga tidak ada unsur keterpaksaan untuk berubah.  Untuk itu kesepakatan kelas perlu di buat sebelumnya penerapan segitiga restitusi ini dapat meminimalisir hukuman dan tiga dosa pendidikan.

Strategi segitiga restitusi terdiri dari:

1. Menstabilkan Identitas (Stabilize the Identity)

 Bagian dasar dari segitiga bertujuan untuk mengubah identitas anak dari orang yang gagal karena melakukan kesalahan menjadi orang yang sukses. Anak yang melanggar peraturan karena sedang mencari perhatian adalah anak yang sedang mengalami kegagalan. Dia mencoba untuk memenuhi kebutuhan dasarnya namun ada benturan. Kalau kita mengkritik dia, maka kita akan tetap membuatnya dalam posisi gagal. Kalau kita ingin ia menjadi reflektif, maka kita harus meyakinkan si anak, dengan cara mengatakan kalimat-kalimat ini:

  Berbuat salah itu tidak apa-apa

. Tidak ada manusia yang sempurna

  Saya juga pernah melakukan kesalahan seperti itu.

  Kita bisa menyelesaikan ini.

  Bapak/Ibu tidak tertarik mencari siapa yang salah, tapi Bapak/Ibu ingin mencari solusi dari permasalahan ini. 

Kamu berhak merasa begitu. 

Apakah kamu sedang menjadi teman yang baik buat dirimu sendiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun