Bertepatan pada Hari Selasa, 16 September 2025 Universitas 'Aisyiyah Yoyakarta menggelar Kegiatan Masa Ta'aruf (MATAF) sebagai bagian dari penyambutan Mahasiswa Baru tahun akademik 2025/2026. Kegiatan tersebut diikuti oleh ribuan Mahasiswa baru dari berbagai penjuru daerah di Indonesia. Masa Ta'aruf (MATAF) menjadi momen bersejarah sekaligus langah awal bagi mahasiswa baru untuk mengenal dunia kampus, nilai-nilai islami, menambah wawasan, dan mempelajari budaya akademik di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta. Pagi itu, para Mahasiswa baru dengan penuh semangat berkumpul di Depan Kampus 'Aisyiyah Yogyakarta. Kegiatan berlangsung sangat meriah dan berkesan untuk para mahasiswa. Acara dibuka dengan sambutan Ketua BEM, diresmikan oleh Rektor UNISA, dan jajaran tokoh-tokoh penting lainnya.Â
    Kemeriahan acara dilanjutkan dengan sesi penyampaian materi yang menjadi inti dari Masa Ta'aruf. Mahasiswa Baru diarahkan untuk memasuki Convention Hall di Lantai 1 Majid Walidah Dahlan. Pemaparan materi dari 3 narasumber yaitu Prof. DR. Mufdilah, S.PD., S. SIT., M.SC dengan tema Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah, Kompol Leo Nisya Sagita, S.I.K dengan tema Peran Strategis Mahasiswa dalam Upaya Bela Negara di Era Post-Truth, dan Prof. Amika Wrdana, S.Sos., MA.Ph,D dengan tema Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia.
Materi 1
Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah
Narasumber : Prof. DR. Mufdilah, S.PD., S. SIT., M.SC
    Cita-Cita Muhammadiyah adalah mewujudan negara Indonesia sebagai "Baldatun Thayyibatn Wa Rabbun Ghafuur", yaitu suatu negeri yang bai dan berada dalam ampunan Allah. Darul Ahdi Wa Syahadah adalah prinsip Muhammadiyah tentang Indonesia sebagai negara hasil kesepakatan  (Ahdi) seluruh elemen bangsa, sekaligus persasian (syahadah) bagi umat islam untuk emberikan kontribusi terbaik.
Tujuan Utama :
1. Meneguhkan Komitmen kebangsaan yaitu menjaga Indonesia sebagai Amanah Allah SWT
2. Membuktikan peran umat Islam berontribusi nyata dalam pembangunan bangsa
3. Menguatkan nilai keislaman dan kebangsaan yaitu islam rahmatan lil'alamin dalam konteks NKRI
4. Mencegah perpecahan bangsa yaitu memperkokoh persatuan dalam keberagaman