.
kata-kata telah diteriakkan
hingga berbuih-buih lantas
mengering mati
tiada lagi makna tersampaikan karena
lampus pada muslihat
demi
nisan usang telah direbutkan hingga
berdarah-darah Â
dengarkan nurani meski tersiakan atau
cinta yang dimumikan  meski hanya sependar pada
akhirnya hanya kegetiran
tipu dayamu meluluhlantakkan pada
malam nanah
berserakan beribu mantra
berterbangan
masihkan esok kau
berani mewarnai
kepingan-kepingan dinding penyekat dengan melati?
(Pati, 7 Oktober 2019)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!