Mohon tunggu...
Nur Tjahjadi
Nur Tjahjadi Mohon Tunggu... profesional -

Bebas Berekspresi, Kebebasan Akademik, Bebas yang bertanggung jawab...

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Gus Dur, Mantan Presiden yang Tak Punya Harta Melimpah

31 Desember 2009   02:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:42 1937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

[caption id="attachment_45981" align="alignright" width="298" caption="Mantan Presiden RI, Abdurahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur saat berada di Batam, 12 Februari 2008 lalu. (Tribun Batam/Iman Suryanto)"][/caption] Kalau mantan Presiden di luar negeri, tidak punya harta yang melimpah, itu sih biasa saja.  Tapi kalau mantan Presiden RI, tidak punya harta melimpah ketika meninggal, itu baru luar biasa !  Kenapa ? Di tengah negara hukum yang cenderung memihak kepada penguasa dan pengusaha, maka sudah sewajarnya, jika mantan presiden RI beserta pejabat2 di bawahnya, dapat menumpuk kekayaan selagi berkuasa.  Jadi kalau ada mantan presiden RI tidak meninggalkan warisan harta atau kekuasaan, maka itu yang tidak wajar.   Setidaknya tidak wajar menurut orang yang kurang ajar. Kesederhanaan Gus Dur, itulah yang tidak wajar.  Mantan Presiden, kok disuruh sederhana, mana boleh ?!  Mantan presiden ya harus "wah" dong kehidupannya. Di iklim dan cuaca yang sarat KKN, Gus Dur tidak melakukannya.  Itu baru luar biasa.  Luar biasa nya, karena tidak ada gosip, gibah, fitnah dan kebohongan yang menerpa kehidupannya.  Tidak ada yang patut membuat iri, lawan2 politiknya. Sewaktu diturunkan dari kursi kepresidenan, ia pasrah saja.  Sepasrah ketika nyawanya diambil oleh Sang empunya yang sebenarnya.  Tidak ada tarik2an nyawa.  Tidak sakit terlalu lama.  Karena tidak ada yang patut dipertahankan di dunia ini.  Semua akan kembali kepada Nya.  Dia Yang Maha Mewarisi segalanya.  Jadi ya pasrah2 saja.... Ikhlas Gitu Lhoh.... Gus Dur tidak dendam kepada Megawati yang merebut kursi kepresidenannya.  Bahkan Megawati yang saat menjadi wapres, dia sendiri yang mendukungnya.  Tapi Gus Dur lebih memilih tidak membalas perlakuan Megawati.  Karena bukan hanya kemauan Megawati saja yang menurunkannya.  Ada tangan2 lain yang ikut bermain menentukan siapa yang harus memimpin negeri ini. Negeri ini harus dipimpin oleh orang2 yang bisa diatur dengan uang.  Itu mungkin kelemahan Gus Dur, sekaligus mungkin juga kekuatannya.  Gus Dur tidak bisa diatur oleh pengusaha.  Gus Dur tidak bisa diatur dengan uangnya pengusaha. Gus Dur menjadi kuat ketika membela kaum minoritas dan kaum yang lemah.  Tetapi Gus Dur menjadi lemah ketika ia membela pengusaha dan kaum yang kuat.  "Emang Loe pikir, kaum minoritas dan kaum lemah yang dapat membela Loe" begitu mungkin kata pengusaha yang kesal dengan Gus Dur. Setiap mantan Presiden RI, tentu ada kelemahan dan kelebihan masing2.  Sebagai manusia, pasti ada juga sisi negatif yang dipunyai oleh seorang Gus Dur.  Tapi karena tidak meninggalkan harta yang melimpah, tidak meninggalkan anak yang punya jabatan dan kekuasaan, maka Gus Dur masih akan dikenang orang sebagai orang baik. Inna lillahi wa inna ilaihi Roji'un.  Selamat jalan Gus Dur...  Semoga jalanmu dipermudah....Amien.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun