Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Nikmati Hebohnya Berselancar di Negeri di Atas Awan

28 Desember 2019   23:15 Diperbarui: 29 Desember 2019   13:58 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi ke 3, beberapa menit setelah pemotretan ke 2.

Sambil makan kacang, kami sempat ngobrol bersama wanita yang senang dipanggil Mak Ona tersebut.  Menurutnya, Bukit Kayangan dibuka tahun 2011. Tetapi resmi menjadi objek wisata tahun 2013. Mulai dikelola secara serius pada tahun 2017. "Makanya tanaman hiasnya baru mulai tumbuh," katanya.

Bersama Mak Ona pemilik Warkop Uhang Kito. Dokumentasi pribadi.
Bersama Mak Ona pemilik Warkop Uhang Kito. Dokumentasi pribadi.
Mak Ona mengaku, dengan dibukanya Objek Wisata Bukit Kayangan ini memberi berkah tersendiri bagi dirinya. "Kalau cuaca bagus, setiap hari pengunjungnya ramai, Bu. Terutama pada hari libur. Ini kebetulan hujan. Makanya agak sepi," ujarnya.

Suaminya bertugas sebagai penjaga sekaligus tukang parkir. Selain warung tempat jualan, dikasih pula rumah untuk menginap. Listrik tenaga surya gratis. Air gratis, asli  dari pegunungan yang dialirkan melalui pipa.

Selama saya di sana, dagangannya laku keras. Pop mie adalah makanan terlaris, selain kopi dan teh panas dan makanan ringan anak-anak.

Dokumentasi pribadi.
Dokumentasi pribadi.
Selain itu, objek wisata Bukit Kayangan menawarkan banyak fasilitas pendukung untuk memanjakan para tamunya. Seperti, toilet,  musala, dan lahan parkir yang luas dan bersih. Untuk roda dua, tarifnya cuma  Rp 2000,  sedangkan mobil Rp 5000. Sementara tiket masuk hanya Rp 5000 dewasa Rp 4000 anak-anak. 

Seorang wisatawan sedang berfoto di spot sayap burung garuda. Dokumentasi pribadi
Seorang wisatawan sedang berfoto di spot sayap burung garuda. Dokumentasi pribadi
Kini, Bukit Kayangan terus mempercantik diri. Sebuah gazebo di puncak area tertinggi dan tangganya sedang direnovasi. 

Nah, tunggu apa lagi? Bagi Anda yang akan berlibur, sangat disayangkan jika tak mengagendakan Bukit Kayangan  sebagai destinasi kunjungan.

Sedang dibangun sebuah rumah pohon di luar area, oleh salah seorang warga setempat. Dokumentasi pribadi.
Sedang dibangun sebuah rumah pohon di luar area, oleh salah seorang warga setempat. Dokumentasi pribadi.
Transportasi lancar meluncur. Dari Jambi kira-kira 8 jam numpang mobil ke kota sungai Penuh. Diantar langsung ke hotel atau homestay pilihan. 

Jika naik pesawat, kurang lebih satu jam dari Bandara Sulthan Thaha Jambi Ke Depati Parbo Hiang (transit sejenak di Bandra Bungo).  Tetapi sedikit ribet. Dari Hiang naik mobil/ojek lagi 15 menit ke Kota Sungai Penuh.  

Selamat datang di Bumi Sakti Alam Kerinci, Sekepal Tanah dari Surga. Dan kabupaten memiliki panorama terindah dalam Provinsi Jambi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun