Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Konsultan Partikelir

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Para Janda

1 Oktober 2020   16:15 Diperbarui: 2 Oktober 2020   01:16 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pixabay.com

***

Pagi bening.

"Mpok Nasipe, maaf. Kemarin saya lagi banyak pikiran jadi agak kasar. Kemarin mau omong apa ya?" tanya Arin lembut.

"Saya..."

"O, ya, tunggu dulu," tukas Arin cepat. "Ini upah nyuci Mpok saya bayar duluan. Saya tambah tiga kali lipat. Dan ini titipan dari sahabat saya, Wening."

"Makasih, Bu. Alhamdulillah." Mpok Nasipe berucap syukur. "Ini duit dari temen Bu Arin? Baek banget!"

"Iya, semalam dia antar saya pulang. Tumben sih. Baru pertamakalinya."

Mendadak wajah Mpok Nasipe pucat. Ya Allah! Terime nggak ye? Halal nggak ye?

"Kenapa, Mpok? Sakit?"

"Nggak. Hmm...semalem waktu Bu Arin pulang, saya pas lewat depan gerbang. Abis usaha pinjem duit dari Uda Iko," jawab Mpok Nasipe.

Arin terkesiap. Ia ingat sesuatu. "Oh, eh, semalam Mpok Nasipe lewat depan gerbang?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun