Seperti yang ditunjukkan oleh contoh, pengujian substantif kemungkinan akan mencakup konfirmasi saldo rekening dengan pihak ketiga (seperti halnya penerima yang telah ditetapkan), kalkulasi ulang yang dilakukan oleh klien (seperti valuing inventaris), dan mengamati transaksi yang dilakukan (seperti penghitungan inventaris fisik).
 Jika pengujian substansial menemukan kesalahan atau kesalahan laporan, pemeriksaan pemeriksaan tambahan mungkin diperlukan. Selain itu, ringkasan tentang kesalahan yang ditemukan terdapat dalam surat manajemen yang dibagikan kepada komite audit klien.
 Pengujian substansial juga dapat dilakukan oleh staf audit internal sebuah perusahaan. Hal ini dapat memberikan jaminan bahwa sistem perekaman internal berjalan sesuai rencana. Jika tidak, sistem ini dapat diperbaiki untuk menyingkirkan masalah-masalah itu, sehingga menyediakan audit yang lebih bersih sewaktu audit dari luar mengadakan tes pada akhir tahun. Pengujian substansial yang dilakukan secara internal mungkin terjadi sepanjang tahun.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI