Oleh: Syamsul Yakin (Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) dan Nur Nissa Mulya (Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Seorang dai harus memiliki pengetahuan yang luas tentang tiga inti ajaran Islam, yaitu akidah, syariah, dan akhlak. Akidah mencakup keimanan kepada Allah, rasul-Nya, kitab-Nya, malaikat, hari akhir, takdir, dan lainnya.
Dalam memahami akidah, seorang dai harus minimal memahami aliran yang diikutinya, tokoh-tokohnya, pendapat-pendapatnya, dan argumen masing-masing. Misalnya, memahami perbedaan antara aliran Khawarij, Mu'tazilah, Asy'ariyah, Maturudiyah, Wahabiyah, dan lain-lain.
Selain itu, seorang dai juga harus memahami syariah, yaitu hukum Islam yang digali dari al-Qur'an dan Sunah. Dalam memahami syariah, seorang dai harus menguasai al-Qur'an, hadits Nabi, literatur fikih, dan memahami perbedaan antara syariah, fikih, dan ibadah. Misalnya, memahami fikih ibadah, fikih muamalah, fikih politik, dan lain-lain.
Selanjutnya, seorang dai juga harus memahami akhlak, yaitu perilaku lahir, dan tasawuf, yaitu perilaku batin. Dalam memahami akhlak, seorang dai harus memahami akhlak yang baik (mahmudah) dan akhlak yang tercela (mazmumah), serta meningkatkan akhlak menjadi tasawuf. Misalnya, memahami akhlak yang baik seperti jujur, amanah, dan sabar, serta akhlak yang tercela seperti dusta, khianat, dan marah.
Dengan demikian, seorang dai dapat menjadi role model bagi mad'u dan memiliki pemikiran yang dinamis, mistik yang energik, dan istimbath hukum yang rasional-juristik. Seorang dai yang ideal dapat memetakan dirinya terkait akidah (aliran kalam), syariah (madzhab fikih), dan akhlak (tasawuf). Misalnya, seorang dai memiliki pemikiran kalam yang dinamis karena bermesin teologi Asy'ariyah, sisi mistik energik karena bertasawuf akhlaki al-Ghazali, dan istimbath hukum yang diikuti rasional-juristik karena bermanhaj fikih Syafii.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI