Mohon tunggu...
nurnisa suleman
nurnisa suleman Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

menari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Anak di Usia Pra Sekolah

3 Januari 2023   11:47 Diperbarui: 3 Januari 2023   13:30 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

pendidikan  anak di usia pra sekolah 

Nurnisa Suleman¹, Novriyanti Djafar² 

manajemen pendidikan , fakultas ilmu pendidikan , Universitas Negeri Gorontalo

 

Abstrak

usia pra sekolah merupakan tahapan  pertumbuhan dan perkembangan pada  anak yang sangat penting.  sitmulasi memiliki  peran  penting dalam keberhasilan pencapaian  tumbuh kembang.  sitmulasi motorik  halus adalah salah satu sitmulasi  yang dapat  diberikan kepada anak usia pra sekolah untuk mencapai perkembangan psikososial. Desain penelitian menggunakan quasy Experimental dengan pre post test without contol group. jumlah sampel 211 responden dengan menggunakan teknik random sampling. pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner perkembangan psikososial. 


Usia responden berkisar anatara 4-6 tahun, terdapat 117 responden  (55,5%) laki-laki  dan 94 responden  (44,5%). perkembangan psikososial pre intervebsi  yang sesuai  usia sebanyak 6 responden  (2,8 %) dan yang tidak sesuai usia sebanyak 205(97,2 %). 

Perkembangan psikososial post inteverensi  yang sesuai sebnyak 142responden (67,3 %) dan yang tidak sesuai sebanyak 69 (32,7 %) Hasil uji analisa statistik dengan menggunakan uji wilcoxon,mendapat p value 0,000 (p< 0,05) terdapat pengaruh sitmulus motorik terhadap perkembangan anak usia pra sekolah di TK ABA. Penelitian ini menunjukan terdapat peningkatan perkembangan psikososial anak usia sekolah setelah diberikan sitmulasi motorik halus.

PENDAHULUAN

Anak usia pra sekolah usia (3-6 tahun) memiliki potensi yang besar untuk segera berkembang, potensi tersebut akan berkembang apabila diberikan layanan berupa kesempatan melakukan kegiatanmotorik yang dilatih atau digunakan sesuai dengan perkembangan anak tersebut. besar kecilnya naluri bergerak bagi anak tidak selalu sama. 1 anak usia pra sekolah sebaiknya diberikan sitmulus supaya perkembangan anak tidak terganggu. 

Masa usia pra sekolah merupakan masa emas, dimana perkembangan seorang anak akan banyak mengalami perubahan yang sangat berarti. Agar pertumbuhan anak usia pra sekolah dapat optimal maka diberikan sitmulus, untuk memberikan rangsangan terhadap seluruh aspek perkembangan anak. 

2 fase perkembangan psikososial pada anak usia pra sekolah adalah insiatif dan rasa bersalah. perkembangan ini diperoleh dengan cara mengkaji lingkungan melalui kemampuan berekplorasi terhadap lingkungannya. anak belajar mengendalikan diri dan memanipulasi lingkungan. kemempuan anak berbahasa meningkat, anak mulai berkembang untuk melakukan tugas dan bisa menghasilkan suatu prestasi.

perkembangan anak usia pra sekolah dapat mengalami penyimpangan jika tidak diberikan sitmulasi, salah satunya sitmulasi yang diberikan yaitu motorik halus. perkembangan psikososial anak usia pra sekolah yaitu anak sudah bisa membantu pekerjaan yang sederhana, anak bisa bermain sesuai jenis kelamin, makan bersama keluarga dan bermain peran.

METODE

Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan pre post test without control group.

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi, atau sampel adalah sebagian dari populasi yang dapay digunakan sebagai subjek peneliti melalui sampling populasi dalam penelitian ini adalah semua anak usia pra sekolah yang sekoalh di TK ABA di kecamatan weleri. sampel sebanyak 211 anak.

Alat penelitian adalah fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar bekerja lebih mudah dan mendapatkan hasil yang terbaik ( cermat, lengkap dan sistematis )sehingga penolahannya lebih mudah. 7 alat penelitian dalam penelitian ini adalah dengan kuesioner yang dibuat berdasarkan teori perkembangan psikososial.

Hasil uji reliabilitas didapatkan hasil 0,890, hasil tersebut lebih besar dari 0,6 dan mendekati angka satu sehingga dinyatakan reliable. Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten jika dilakukan pengukuran berulang-ulang dari waktu ke waktu. Pada penilitian ini dilakukan uji internal consistency yaitu mengujikan instrumen sekali saja. Jika hasil perhitungan mendekati nilai 1 maka dianggap reliabel.

HASIL PEMBAHASAN

Anak pra sekolah merupakan anak yang berusia antara 3-6 tahun yang belum menempuh Pendidikan di sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia anak yang bersekolah di TK ABA rata-rata berusia 4.6 tahun dengan usia tertua adalah 6 tahun. Anak usia pra sekolah disebut juga dengan masa keemasan (Golden period) karena, masa dimana kemampuan otak anak untuk menyerap segala bentuk informasi sangat tinggi, karena sekitar 80% otak anak berkembang pada periode emas.     

Perkembangan adalah suatu perubahan progresif dalam organisasi organisme, dan organisme dilihat sebagai sistem fungsional dan adaptif sepanjang hidup. Perubahan progresif meliputi ortogenetik dan filogenetik. Perubahan ortogenetik berhubungan dengan perkembangan sejak terbentuknya individu yang baru dan seterusnya sampai individu itu dewasa, sedangkan perubahan filogenetik yaitu perkembangan yang berawal dari asal usul manusia sampai saat ini.

Periode pra sekolah, anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang signifikan baik fisik maupun mental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia responden merupakan anak usia pra sekolah dan sedang dalam masa keemasan, sehingga pada masa balita ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial dan intelegensi berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan bagi kehidupan anak di tahap berikutnya. Apabila setiap kelainan atau penyimpangan sekecil apapun jika tidak terdeteksi atau tidak ditangani dengan baik, maka akan mengurangi kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang.

DAFTAR REFERENSI

Adriana. Tumbuh Kembang dan Therapy Bermain pada Anak. Jakarta: Salemba Medika. 2011.

Desni. (2010). Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Anak Tuna Grahita Ringan Kelas III Di SLB Sabiluna Pariaman. Dalam Jurnal Ilmiah Pendidikan. Pariaman Sumatera Barat.

Handayani, D.R., dan Puspitasari, N.P.D. (2009). Pengaruh terapi bermain terhadap tingkat kooperatif selama menjalanni perawatan pada anak usia pra sekolah (3-5 tahun) di RS Panti rapih Yogyakarta. Jaurnal Kesehatan Surya Medika Yogyakarta.

Harini N. (2013). Terapi warna untuk mengurangi kecemasan. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. Vol. 1 (2) : 291-303.

Kartono,. Perkembangan psikologi anak. Jakarta: Erlangga;2008.

Nuryani. (2009). Peranan Permainan Terhadap Aspek Gerak Motorik Pada Anak Taman Kanak-Kanak. Karya Tulis Guru Berprestasi Kabupaten Bantul.

Rahmaulina, N.D. dan Hastuti, D. Hubungan pengetahuan ibu tentang gizi dan tumbuh kembang anak serta stimulasi psikososial dengan perkembangan kognitif anak usia 2-5 tahun. Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen. Vol: 1 (2). (2008).

Santrock. Life-Span Development: Perkembangan Masa-Hidup. Edisi 13.Jilid 1. Alih Bahasa: Widyasinta Benedictine. Jakarta: Erlangga;2011.

Saputro, H., dan Talan, Y.O. Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembnagan psikososial anak usia pra sekolah. Jurnal Of Nursing Practice. Vol:1 (1). Oktober 2017.

Sit, Masganti. Psikologi perkembangan anak usia dini .Depok: Penerbit Kencana;2017.

Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.2013.

Ujang. Konsep Dasar Perkembangan Potensi Motorik Anak Usia Prasekolah. Tahun VIII, No 12. (diakses tanggal 9 September 2018) 2011.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun