Mohon tunggu...
Nur Mustaina
Nur Mustaina Mohon Tunggu... Lainnya - Agronomy and Horticulture IPB University

Write one important point (new think) every day until your body and life are destined to be separated

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bandusa

18 Oktober 2021   22:54 Diperbarui: 18 Oktober 2021   23:00 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
illustration sumber: pinterst

Batu-batu lunak mengalir lalu terlempar, terhempas pada kelikir. Membuat percikan-percikan merah lalu mati. Seolah hidup hanya berucap: A atau B.

Di dapur juga sedang ramai, katanya banyak yang demo soal perpanjangan kontrak hidup. Padahal umur bukan jaminan bahagia, dan mati bukan pintu neraka__

Barung-barung menawarkan jelak, qada bukan takdir yang dapat diatur umat.

__Cikok menjadi bandusa

Dan bayang terbang ke langit

Selamat menemui kematian-kematian baru.

@nur mustaina

saat yang tak butuh titimangsa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun