Dalam Slow Motion, Erina berupaya mengeksplorasi tema kehilangan, perjuangan hidup, dan hubungan interpersonal yang kompleks. Tujuan penulis menulis buku ini adalah untuk menggambarkan bagaimana seseorang bisa bertahan dan menemukan harapan di tengah kesulitan, serta bagaimana hubungan manusia bisa menjadi sumber kekuatan sekaligus tantangan dalam proses penyembuhan diri.
Sinopsis
Slow Motion mengisahkan Gia, seorang perempuan muda yang harus menghadapi kenyataan pahit setelah kehilangan ayahnya. Ia berjuang keras menghidupi keluarganya dengan bekerja di sebuah perusahaan. Di tempat kerja, Gia bertemu dengan Zacky Althero, seorang pria misterius yang kemudian menjadi atasannya. Hubungan mereka berkembang secara perlahan, penuh dinamika dan konflik emosional yang menggambarkan proses healing dan pencarian makna hidup.
Kelebihan Novel
- Gaya Bahasa yang Puitis dan Emosional, penulis menggunakan bahasa yang kaya akan metafora dan deskripsi puitis, sehingga setiap kalimat terasa sarat dengan emosi. Hal ini membuat pembaca tidak hanya mengikuti alur cerita, tetapi juga merasakan kedalaman perasaan tokoh utama, terutama dalam menggambarkan kesedihan, harapan, dan kebingungan. Penggunaan bahasa yang indah ini mampu membangun suasana yang melankolis dan intim, sangat cocok untuk genre romance-drama.
- Penggambaran Karakter yang Mendalam dan Realistis, dalam novel ini penulis menggambarkan Tokoh Gia dan Zacky dengan detail psikologis yang kuat. Gia sebagai sosok perempuan yang tangguh namun rentan, yang harus menanggung beban keluarga setelah kehilangan ayah, membuatnya terasa sangat manusiawi dan mudah dihubungkan oleh pembaca. Sementara Zacky, dengan sisi misterius dan kompleksnya, menambah dinamika cerita yang menarik. Perjuangan batin dan perkembangan karakter keduanya ditulis dengan cermat, sehingga pembaca dapat memahami motivasi dan konflik internal mereka secara mendalam.
- Tema Kehidupan yang Universal dan Relevan, mengangkat tema-tema yang dekat dengan kehidupan nyata, seperti kehilangan orang tua, tanggung jawab keluarga, perjuangan ekonomi, dan pencarian jati diri. Selain itu, proses healing dan hubungan interpersonal yang rumit juga menjadi fokus utama, sehingga pembaca yang mengalami situasi serupa dapat merasa terwakili dan mendapatkan inspirasi. Tema ini disampaikan tanpa terkesan menggurui, melainkan melalui pengalaman tokoh yang natural.
- Alur Cerita yang Terstruktur dengan Baik dan Mengalir. Meskipun judulnya Slow Motion memberi kesan cerita yang lambat, alur novel ini sebenarnya terstruktur dengan baik, dengan porsi konflik dan penyelesaian yang seimbang. Perkembangan hubungan Gia dan Zacky berlangsung secara bertahap, memberikan ruang bagi pembaca untuk memahami perubahan emosi dan dinamika antara mereka. Hal ini membuat cerita terasa realistis dan tidak terburu-buru, sehingga pembaca dapat menikmati setiap fase perjalanan tokoh.
- Penggambaran Lingkungan dan Suasana yang Detail, penggambaran tempat kerja, suasana rumah, dan lingkungan sekitar Gia sangat hidup dan detail, membantu pembaca membayangkan setting cerita dengan jelas. Hal ini menambah kedalaman narasi dan membuat cerita terasa lebih nyata.
Kekurangan Novel
- Ritme Cerita yang Kadang Terlalu Lambat, sesuai judulnya Slow Motion memang mengusung tempo cerita yang pelan dan penuh refleksi. Namun, bagi sebagian pembaca yang menyukai cerita dengan tempo cepat atau banyak aksi, bagian-bagian yang mendalam dan berulang dalam penggambaran emosi dapat terasa membosankan atau monoton. Beberapa adegan terasa bertele-tele dan kurang memberikan perkembangan signifikan pada plot.
- Bahasa yang Kadang Terlalu Puitis dan Berlebihan, meskipun gaya bahasa puitis menjadi kelebihan, di sisi lain penggunaan metafora dan kalimat-kalimat panjang yang berlebihan terkadang menghambat kelancaran membaca. Beberapa pembaca mungkin merasa sulit untuk mengikuti narasi karena harus mencerna bahasa yang terlalu berbelit atau terlalu emosional, sehingga mengurangi kenikmatan membaca.
- Konflik yang Kadang Kurang Variatif. Konflik utama berpusat pada perjuangan Gia dan hubungan dengan Zacky, namun konflik tersebut cenderung berulang dan kurang adanya variasi konflik baru yang menambah ketegangan cerita. Hal ini membuat beberapa bagian terasa stagnan dan kurang memberikan kejutan atau perkembangan yang signifikan.
Secara keseluruhan, Slow Motion adalah sebuah karya yang berhasil menyampaikan pesan tentang ketangguhan manusia dalam menghadapi kehilangan dan bagaimana cinta bisa menjadi jalan penyembuhan. Erina Delyere menunjukkan kematangan dalam menulis cerita yang emosional dan penuh makna, meskipun ada beberapa bagian yang terasa lambat dan gaya bahasa yang sangat puitis mungkin tidak cocok untuk semua pembaca. Buku ini sangat direkomendasikan bagi pembaca yang menyukai kisah romansa dengan nuansa drama dan ingin menikmati perjalanan emosional yang mendalam. Slow M otion bukan hanya sebuah cerita cinta, tetapi juga refleksi tentang kehidupan dan harapan yang bergerak perlahan, seperti judulnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI