Minggu (20/09), alun-alun utara kota Yogyakarta telah dipadati oleh peserta jalan sehat. Acara ini merupakan peringatan hari jadi koran Kedaulatan Rakyat yang ke-70. Tepatnya pada tanggal 27 September. Berlangsung meriah, pukul 06.45 WIB para peserta dengan kaos putihnya mulai berjalan mengelilingi beteng sesuai dengan rute yang telah ditentukan panitia. Dimulai dari alun-alun utara kemudian ke jalan Brigjen Katamso, jalan sehat “Mubeng Beteng” ini memang dibuka untuk umum. Bagi siapa saja yang ingin mendaftarkan diri akan dipungut biaya sebesar Rp. 35.000,- . Setiap peserta yang mendaftar akan mendapatkan fasilitas berupa kaos, makan ataupun snack dan kupon undian.
Sebanyak 32.000 peserta turut berpartisipasi dalam acara ini. Pendaftaran dibuka satu bulan sebelum acara berlangsung, baik melalui transaksi secara langsung ke kantor Kedaulatan Rakyat ataupun secara online. Menariknya, bagi yang tidak mengikuti jalan sehat, sebagian peserta mengikuti senam masal yang diselenggarakan pula oleh panitia. Lebih dari itu, panggung besar bernuansa merah telah dipenuhi dengan bermacam doorprize. Sepeda gunung, motor, smartphone dan hunian seharga Rp. 300.000.000,- merupakan ikon yang menjadi daya pikat tersendiri bagi para peserta.
“Acara yang digelar tiap tahunnya ini selalu memiliki ruh bagi warga Jogja tersendiri, selalu ditunggu-tunggu apalagi malam puncaknya”, jelas Eko Widodo, panitia acara.
Puncak acara peringatan ulang tahun ke-70 koran Kedaulatan Rakyat sendiri akan diselenggarakan pada tanggal 27 September nanti tepatnya di Jalan Raya Yogya-Solo, Sleman Yogyakarta. Pagelaran wayang yang menjadi ikon bagi budaya jawa akan ditampilkan pada malam puncak peringatan itu. Syukuran yang dilakukan beberapa pekan terakhir ini menjadi acara tahunan bagi warga Yogyakarta khususnya. Rutin setiap tahunnya, koran Kedaulatan Rakyat memang menyelenggarakan beberapa acara untuk peringatan hari jadi Kedaulatan Rakyat sendiri.
Persiapan acara peringatan ulang tahun ke-70 koran Kedaulatan Rakyat telah dimulai beberapa bulan sebelum hari-H. Beberapa tenda sponsor seperti White Coffe, Sari Roti, Prodia, dan lain-lain turut andil dalam pemeriahan acara ini. Panas matahari kota jogja kala itu sangat signifikan. Walaupun demikian, para peserta dengan antusias menunggu panggilan undian oleh panitia. Dibarengi dengan lawakan MC acara yang mengubur ketegangan penghuni alun-alun utara kota Yogyakarta.
Tak hanya peserta, acara yang diselenggarakan Kedaulatan Rakyat ini memberi banyak peluang bagi pedagang-pedagang yang menjualkan barang dagangannya untuk ikut meramaikan peringatan ke-70 itu. Tak heran, banyak pedagang yang dibanjiri pembeli yang hampir seluruhnya adalah peserta jalan sehat Muter Beteng ini.
Setiap sudut alun-alun Yogyakarta dipenuhi dengan para peserta, baik itu anak-anak, pemuda, ataupun orang tua yang ingin menghabiskan akhir pekan mereka dengan mengikuti acara jalan sehat Mubeng Beteng ini. Tenda-tenda dari TNI didirikan sebagai sarana yang disediakan untuk para peserta yang ingin berlindung dari terik matahari kota Jogja kala itu. Lapangan yang kemarin pagi sepi senyap telah berubah menjadi lautan manusia yang menyebar di lahan itu. Jumlah peserta yang tidak sedikit sangat memadati alun-alun, dari depan podium sampai ujung lapangan.
Warga berharap acara ini memberikan banyak manfaat bagi kota Yogyakarta dan menjadi lebih baik setiap tahunnya, begitu-pun dengan korannya, jelas seorang peserta dari Semarang.
Tak dapat dipungkiri, acara ini memang memiliki ruh tersendiri bagi warga Yogyakarta dan sekitarnya. Mengisi akhir pekan dengan jalan sehat bersama keluarga menjadi alternatif lain bagi setiap keluarga.