Part 2
Untuk menepis semua kegalauan hati, Karina melamar pekerjaan di tempat Yumna. Sekarang ia telah berhasil mendapat posisi yang cukup baik di tempat Yumna tersebut.Â
Lama kelamaan, kesedihan Karina berangsur kurang, meski tak berarti hilang sama sekali. Terkadang ia ingat Irvan. Dalam hati, ia masih mencintai laki-laki aneh itu.Â
Apalagi di tengah malam. Saat semua terlelap, ia seringkali tak bisa tidur memikirkan Irvan.
"Di mana kamu sekarang, Kak?" bisiknya pada langit-langit kamar.
***
"Kak, ada salam dari temanku, Mas Angga. Dia duda loh, Kak." Tiba-tiba saja Yumna nongol di ruangan kakaknya.
"Apaan sih kamu, Yum?" sergah Karina.
"Dia minta nomor Kakak. Boleh ya kukasihin?" pinta gadis itu.
"Jangan ngaco kamu ah, Yum. Sudah sana balik kerja," omel Karina melotot membuat sang adik langsung ngacir.
Ia sedang mengutak-atik cara membuat laporan pada slide serta memindahkan grafik dari file spreadsheet di komputer agar masuk dalam satu folder.