Mohon tunggu...
Nur Janah Alsharafi
Nur Janah Alsharafi Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang ibu yang menyulam kata dan rasa dalam cerita

ibu 4 anak dengan sejumlah aktivitas . Tulisan-tulisan ini didokumentasikan di blog saya : nurjanahpsikodista.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Transformasi dari "Gada" Menjadi "Cinta"

13 Oktober 2017   12:26 Diperbarui: 13 Oktober 2017   12:41 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Raga yang sehat akan  mendukung terjadinya sirkulasi energi yang lancar sehingga mudah mencapai kesehatan secara utuh. Tidur nyenyak dan cukup juga salah satu kunci agar seseorang sehat[6].  Adapun kesehatan jiwa yang perlu dibangun adalah karakter atau jati diri anggota keluarga yang meneladani karakter para rasul utusan Allah swt khususnya Rasulullah Muhammad saw merupakan uswatun hasanah kita dalam berkeluarga.  Membangun karakter sehat mental yang islami dapat berpola pada rukun islam                                                                                  

4). Membangun iklim non agresif , secara jujur kita akui bahwa model perilaku non agresif semakin langka di zaman ini. Penelitian Donnerstein &  Donnerstein pada tahun 1976 (dalam Hanurawan, 2004) ditemukan bahwa individu yang mengamati perilaku model non agresif menunjukkan tingkat agresi yang lebih rendah daripada individu yang tidak mengamati perilaku model non agresif. Utuk itu orang tua dan masyarakat secara luas dapat mensosialisasikan kembali pentingnya hidup tentram , damai dan non agresif untuk mendukung hal ini.

5). Membangun' Caring Society 'dengan  iklim Cerdas Emosi & Cerdas Spiritual (reelig, agama) : Memasukkan variabel kepedulian secara psikologis maupun sosial dalam pembangunan desa. Memberdayakan institusi yang ada baik yang bersifat umum atau keagamaan  untuk membangun masyarakat yang peduli. Aparatur desa dan perangkatnya dapat lebih proaktif terhadap anggota masyarakatnya sehingga dapat memotret lebih awal segala situasi dan kondisi yang mungkin terjadi. Dialog yang cerdas emosi dan spiritual (keterpaduan kesalehan individu & sosial), 6). Memahami akses informasi & melakukan pelaporan  jika terjadi KDRT atau kekerasan lainnya. 

...........................................................................
Berkeluarga itu mencari bahagia,
Sehingga sejak awal benang & jarum yang kita pilih karena cinta
Memintal tenun perjalanan kehidupan
Menebar karya dan ceria
Untuk selanjutnya  menuju kesana

REFERENSI

Undang-undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 95. 

http://id.shvoong.com/social-sciences/counseling/2205698-pengertian-kekerasan-dalam-rumah-tangga.

Save M. Dagun, Psikologi Keluarga,Renika Cipta, Jakarta, 2002

Evans, P. (2006). The Verbally Abusive Man, Can He Change: A Guide for Women to Deciding to Stay or Go. Adams Media: Massachusetts.

Menguak sebab Laki-Laki melakukan KDRT, Sri Yulita Pramulia Panani, Rifka Annisa, Februari 2013

Murray A. Straus . (1999) Violence in Intimate Relationships. Saduran dari website

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun