Mohon tunggu...
Nuril Nuzulia
Nuril Nuzulia Mohon Tunggu... Dosen

Traveler

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mendorong Guru Lebih Kritis: Pelatihan Membaca Kritis dengan Media Buku Zigzag dan Peta Berpikir

10 Juli 2025   11:03 Diperbarui: 10 Juli 2025   11:03 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penggunaan buku zigzag untuk membangun keterampilan membaca kritis siswa melalui cerita yang disusun berdasarkan judul yang ditentukan. (Sumber: Dok pribadi)

Dalam upaya memperkuat kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan kritis, dosen dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menggelar pelatihan bersama guru-guru di dua madrasah berbeda: MINU Waru 1 Sidoarjo Jawa Timur dan MIS Al Falah Tambolaka, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.

Pelatihan ini dipandu oleh narasumber utama Ibu Nuril Nuzulia, M.Pd.I yang menyampaikan materi tentang pembelajaran membaca kritis dengan pendekatan berbasis teori dari Peter A. Facione. Teori Facione menekankan enam keterampilan berpikir kritis utama: interpretation, analysis, evaluation, inference, explanation, dan self-regulation.

Buku Zigzag: Media Sederhana, Dampak Maksimal

Salah satu inovasi menarik dalam pelatihan ini adalah penggunaan media buku zigzag. Dalam praktiknya guru diminta untuk membuat cerita dari judul yang sudah ditentukan oleh narasumber. Buku zigzag ini tidak hanya mengajak siswa membaca tetapi juga melatih mereka menyusun alur, memahami isi, dan berpikir reflektif terhadap isi cerita.

Metode ini mengaktifkan sisi kreatif siswa dan menumbuhkan keberanian dalam mengekspresikan gagasan secara tertulis maupun lisan. Guru-guru tampak antusias mencoba langsung, mulai dari membuat sketsa cerita, menentukan tokoh, hingga menulis dengan sudut pandang kritis.

Guru madrasah menuliskan alur cerita kreatif di media buku zigzag sebagai bagian dari pembelajaran membaca kritis  (Sumber: Dok pribadi)
Guru madrasah menuliskan alur cerita kreatif di media buku zigzag sebagai bagian dari pembelajaran membaca kritis  (Sumber: Dok pribadi)

Cerita Fabel dan Peta Berpikir

Pelatihan dilanjutkan dengan praktik membuat cerita fabel yang dipadukan dengan grafik organizer (peta berpikir). Dengan alat bantu visual ini guru dilatih mengajak siswa untuk mengidentifikasi elemen cerita seperti tokoh, latar, konflik, hingga pesan moral. Peta berpikir ini efektif untuk mengasah kemampuan analisis dan evaluasi siswa, dua keterampilan penting dalam literasi kritis.

Guru memanfaatkan grafik organizer untuk membantu siswa mengidentifikasi tokoh, alur, dan pesan moral dalam cerita fabel (Sumber: Dok pribadi)
Guru memanfaatkan grafik organizer untuk membantu siswa mengidentifikasi tokoh, alur, dan pesan moral dalam cerita fabel (Sumber: Dok pribadi)

Dengan menggunakan cerita fabel siswa tidak hanya memahami teks tetapi juga diajak menyusun logika cerita dan mengaitkan dengan nilai-nilai kehidupan sehari-hari seperti kejujuran, kerja sama, atau tanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun