Acara dilanjutkan dengan arisan kecil yang dimenangkan oleh Geurlis dan Hilda. Dilanjutkan dengan makan bersama. Menunya khas menu desa yaitu sayur daun kates, sayur lompong, sambel yang pedesnya hu-hah, soto daging, iwak wader, kare mentok dan mentok goreng. Oh ya ada peyek juga.
Selesai makan, bocil-bocil segera menuju pemandian Batu Pelangi. Berenang.
Pukul 13.30 acara diakhiri dengan foto-foto. Ketika pulang  masih ada oleh-oleh dari tuan rumah, masih juga bungkus-bungkus makanan. Alhamdulillah kami pulang dalam keadaan kenyang parah. Andi dan Puput tinggal di sana. Kami berpisah sementara saja, inshaAllah  masih  ada kesempatan untuk bertemu kembali.
Dalam perjalanan pulang saya mengingat bagaimana sambutan tuan rumah yang mengingatkan saya kepada ajaran budaya Jawa tentang bagaimana menerima tamu. Terminologi gupuh, lungguh, suguh yang akrab dengan budaya masyarakat Jawa. Gupuh artinya sikap hangat menerima tamu. Orang bertamu tentu sudah berkorban waktu dan tenaga. Maka wajar jika tamu dihormati dengan sikap baik. Oleh karena itu apa pun yang kita kerjakan selayaknya ditinggalkana dulu untuk menyambut tamu.
Setelah menampakkan sikap gupuh, kita mengajak tamu untuk duduk di tempat yang telah tersedia. Sikap hangat ini ditambah dengan ungkapan hangat seperti "Saya sungguh dengan dengan kedatangan Anda", "Alhamdulillah, njenengan mau datang ke rumah saya."
Selain sikap gupuh dan lungguh, berikutnya adalah suguh. Tuan rumah menyediakan aneka makanan terbaik yang bisa mereka sajikan. "Monggo, sarapan dulu, masakan desa", "Monggo, tambah makanannya." Dan ketika kami makan, mereka menghilang sementara sehingga kami tidak perlu sungkan bila mau nambah (duh malu-maluin).
Sikap ibunya Puput yang begitu menjadi pelajaran berharga bagi saya yang kadang dingin ketika menerima tamu. Kadang pada tamu tertentu saya enggan membuatkan sekedar minuman. Kadang karena males atau karena tamu datang pada saat yang tidak tepat. Padahal ada adab bertamu dalam Islam yang mengajarkan bahwa setiap tamu dan tuan rumah harus saling menghormati dan memperlakukan satu sama lain dengan baik. Adab bertamu ini tidak hanya mencerminkan akhlak seseorang tetapi juga merupakan bagian dari menjaga hubungan baik antar sesama. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI