Mohon tunggu...
Nurifah Hariani
Nurifah Hariani Mohon Tunggu... Guru (dulu)

Di rumah saja

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Waduh, Apa Saja Bu, Pokoke Gak Nulis"

8 Mei 2025   20:50 Diperbarui: 8 Mei 2025   20:50 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah melaksanakan hukuman, diharapkan siswa tahu dan menyadari kesalahan yang telah diperbuat sehingga bisa diperbaiki dan tidak akan terulang di masa yang akan datang. Orang tua juga perlu diajak berkomunikasi karena harus memberikan pendampingan sehingga hal yang dilakukan di sekolah sejalan dengan yang dilakukan di rumah.

2. Hukuman bersifat edukatif atau mendidik

Artinya adalah dalam pemberian hukuman tersebut harus ada arti yang berguna bagi  siswa. Hukuman di sini sebagai alat untuk meningkatkan kedisiplinan harus dapat meninggalkan pesan bagi siswa. Jangan sampai hukuman hanya untuk memuaskan guru dan tidak mengajarkan apapun kepada siswa.

3. Hukuman tidak boleh mempermalukan siswa

Hukuman yang diberikan bertujuan untuk langkah pendisiplinan, bukan untuk mempermalukan siswa. Hukuman tidak boleh menurunkan martabat siswa karena dikhawatirkan siswa tidak akan menyadari kesalahannya melainkan memiliki trauma yang membahayakan psikologisnya. Misalnya sanksi terhadap siswa yang tidak jujur adalah dengan meminta siswa berdiri di depan kelas dengan papan atau tulisan "tidak jujur." Hal seperti ini sebaiknya dihindari. Jika ada siswa yang tidak jujur berikan konsekuensi yang membuat siswa benar-benar sadar kesalahannya.

Kunci pemberian hukuman mendidik yang tepat untuk anak adalah komunikasi dan konsistensi. Ajak siswa bersepakat membuat peraturan dan sanksi apa saja yang akan diberikan jika peraturan tersebut dilanggar. Kemudian adalah konsisten. Guru dan siswa harus memastikan semua pihak melakukan kesepakatan yang diberikan. Dengan demikian siswa semua siswa akan selalu patuh dan proses pembelajaran karakter baik berjalan dengan lancar.

Sebagai penutup dari cerita saya ini, ada sebuah ungkapan yang baik untuk kita ingat :

Anak yang nakal tak selamanya menjadi NAKAL. Ingatlah, air hujan yang jernih berasal dari awan yang hitam.

Malang, 05052025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun