Sore itu sembilu datang lewat nafas
Banyak pilu menyapamu wahai penantian
Namun kamu tetap berdiri teguh
Kamu masih memegang kendali penuh
Tapi kamu tak menyadari bahwa setiap hari
Disetiap detiknya bahwa nafasmu berharga
Deru yang tadinya kamu anggap sial
Kini kamu merindukan lebih lama
Kamu bahkan bersimpuh kepada-Nya
Kelak kamu akan lebih menghargainya
Jika memang banyak kata yang sukar
Kamu hanya perlu menulisnya
Nafasmu masih sangat berharga
Banyak orang menginginkannya
Berharap berkah ada didalamnya
Bukankah tugas seorang hamba hanya meminta
Maka memohonlah
Pintalah
Nafasmu berangsur membaik
Agar kamu tak merasa sesak lagi setiap harinya