Mohon tunggu...
Nurhidayah SPd
Nurhidayah SPd Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 21 Bandung

Menulis bisa mengubah dunia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lihatlah kepada Kami!

19 Januari 2023   15:32 Diperbarui: 19 Januari 2023   15:32 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mendengar semua itu polisi tetap saja menghalangi kami. Akhirnya kami pun membuat barisan untuk merobohkan pagar.

"Satu..dua..tiga..Allaaaahu Akbar!!" Teriak kami.

Siapa disangka polisi malah memberikan gas air mata kepada kami, bahkan ada salah satu oknum polisi memukuli kami. Mereka memerlakukan kami seperti binatang di jalan. Seperti maling yang sudah mencuri ayam. Seperti pembunuh yang terpaksa membunuh karena membela diri. Tetapi para koruptor dibiarkan begitu saja. Sungguh tidak ada rasa kemanusiaan.

Dengan mata yang sangat perih aku berjalan ke pinggir. Aku lihat teman-teman sedang berjuang keluar dari gerombolan polisi yang tetap memukuli kami seperti buronan. Lalu aku melihat ke atas, langit terlihat mendung semendung hati kami yang selalu mengharap tanpa ada harapan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun