Mohon tunggu...
Humaniora

Cara Merawat Hati Agar Tetap Sehat

2 Juli 2018   20:45 Diperbarui: 2 Juli 2018   20:57 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sehatnya hati akan kita temukan manakala kita dapat merasakan kehadiran Allah dan merindukan-Nya. Maka dari itu rawatlah hati kita agar selalu dalam keadaan sehat.

Dalam Al-Qur'an surah Al-Anfal ayat 2 telah menjelaskan bahwa orang-orang yang beriman jika disebut atau mendengar nama Allah maka hatinya akan gemetar, bahasa kerennya itu "bawa perasaan" (BAPER). 

Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk melatih agar kesehatan hati kita selalu terjaga, di antaranya yaitu :

Pertama, bertobat kepada Allah dengan rasa takut/bersalah dan berharap Allah mengampuni semua dosa yang pernah kita lakukan tanpa sengaja ataupun tidak sengaja.

Kedua, membiasakan diri untuk membaca Al-Qur'an dan mentadaburinya. Walaupun dibaca satu ayat per waktu ketika sebelum maupun setelah shalat. Dan juga mendengar murottal yang kita sukai, in syaa Allah hati kita akan tenang, tentram, dan damai.

Ketiga, membiasakan diri untuk berzikir  kepada Allah dengan khusuk dan penuh ketundukan. Berzikir tidak hanya ketika di masjid selesai shalat, tetapi di mana saja kita berada.

Keempat, bersikap tenang, karena yakin akan kebersamaan Allah. Dalam keadaan apa pun, berusahalah dalam keadaan yang tenang. Mendapat keberuntungan maupun musibah merupakan segala ujian dari Allah kepada umat-Nya

Kelima, rasa syukur. Jika Allah masih memberikan kesempatan kita untuk hidup saat ini, tidakkah itu pantas disyukuri? lihat di sekeliling kita, yang baru lahir sudah meninggal, teman/tetangga kita yang baru bertemu liburan semester lalu tetapi kini sudah dipanggil Allah, dan lain sebagainya.  

Setiap manusia memiliki kekurangan/kelemahan (aib) masing-masing tanpa terkecuali. Maka syukurilah apa yang ada pada diri kita. Jika kita tidak secantik/setampan mereka maka syukuri. Mereka juga pasti memiliki kelemahan pada dirinya tanpa kita mengetahuinya. Dengan rasa syukur hati kita selalu merasa cukup, cukup itulah yang menghantar hati kita tanpa gelisah dalam keadaan apa pun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun