Mohon tunggu...
nurhalizah
nurhalizah Mohon Tunggu... mahasiswa

hobi renang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Digital Marketing Sebagai Strategi Pemasaran UMKM Didesa Sidomulyo Kecamatan Air Kumbang Kabupaten Banyuasin

17 Maret 2025   18:19 Diperbarui: 17 Maret 2025   18:19 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan teknologi membuat para UMKM perlu menyesuaikan diri terutama dalam proses pemasaran. Pemasaran melalui digital dengan memanfaatkan social media, social chatting, marketplace dan penggunaan platform lainnya, memudahkan para pelaku UMK untuk dapat menarik dan berinteraksi secara langsung dengan konsumen. Beberapa UMKM menggunakan media sosial untuk menginformasikan dan berkomunikasi dengan konsumen, media sosial yang sering digunakan antara lain facebook dan instagram, beberapa platform tersebut cukup efektif digunakan dalam menginformasikan seluruh produk dan berinteraksi langsung dengan konsumen.
Adapun social chatting yang sering digunakan oleh para pelaku UMKM adalah Whatsapp, kedua platform tersebut yang sering digunakan oleh konsumen selain mudah digunakan, para pelaku UMKM juga dapat membuat grup khusus dan mengirimkan katalog produk untuk pelanggan setia mereka. dalam hal ini penulis menjelaskan kepada masyarakat mengenai pemanfaatkan platform marketplace besar di Indonesia yakni Shopee dan Tokopedia, selain mudah digunakan marketplace tersebut memberikan rasa aman bagi pelaku UMKM dalam hal pembayaran karena marketplace tersebut akan mentransfer jumlah uang yang dibayarkan dari konsumen ketika produk mereka telah sampai ke tangan ke konsumen.

Sebelum mengenal dan menerapkan strategi pemasaran digital, mayoritas UMKM masih bergantung pada metode pemasaran konvensional, seperti promosi dari mulut ke mulut, pemasaran langsung di toko atau pasar tradisional, serta penggunaan media cetak seperti brosur dan spanduk. Pendekatan ini memiliki keterbatasan, terutama dalam hal jangkauan pasar yang masih terbatas pada pelanggan di sekitar lokasi usaha. Ditambah lagi, biaya pemasaran konvensional, seperti memasang iklan di media cetak atau mengikuti pameran, cenderung tinggi dan kurang efektif dalam meningkatkan penjualan secara berkelanjutan.
Walaupun sebagian sudah ada yang menggunakan sosial media sebagai pemasarannya, tetapi masih minim akan pemahaman mengenai teknologi dan pemasaran digital. Hal ini menjadi hambatan utama dalam pemasaran digital. Banyak pelaku UMKM yang merasa kesulitan dalam menggunakan media sosial, marketplace, atau website sebagai sarana pemasaran. Hampir semua masyarakat didesa sidomulyo belum mengenal Marketplace berdasarkan tabel.1 hasil wawancara yang dilakukan sebelum dilaksanakan sosialisasi.

Hasil yang diperoleh dari interview kepada para informan yang merupakan pelaku UMKM di Desa sidoulyo berdasarkan pendekatan 4C yang terdiri dari cost, customer, convenience, dan communication. Para pelaku UMKM setuju bahwa digital marketing membantu mereka dalam melakukan promosi dan memasarkan produk mereka dengan efektif. Para informan berpendapat bahwa digital marketing membuat mereka menghemat biaya berpromosi karena selama ini mereka masih mengandalkan pemasaran secara online seperti menyebarkan brosur, beriklan di koran dan beriklan melalui billboard, pengeluaran mereka akan menjadi lebih besar ketika mereka menggunakan pemasaraan offline.
Beberapa informan setuju bahwa pemasaran melalui digital memberikan penghematan biaya, meningkatkan interaksi dengan pelanggan dan memberikan kenyamanan. Dengan adanya internet mereka dapat menghemat biaya untuk promosi, karena ketika mereka menggunakan media sosial mereka hanya memerlukan kuota internet serta mereka yang memeiliki anggaran khusus untuk periklanan melalui digital mereka bisa memanfaatkan google adsense, facebook ads, instagram ads dan lain sebagainya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun