Mohon tunggu...
nurfitri rahmadani
nurfitri rahmadani Mohon Tunggu... Pelajar/Mahasiswa

menyukai hal yang menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rintik Disenja

1 Oktober 2025   12:48 Diperbarui: 1 Oktober 2025   12:48 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan turun perlahan,
menyapa bumi yang letih,
membasuh langkah yang sunyi,
menghapus jejak lelah di hati.

Setiap tetesnya seperti cerita,
dari awan yang menari di langit,
mengalir lembut di daun-daun,
menyanyikan lagu rindu yang damai.

Dalam derasnya hujan,
ada kehangatan yang tersembunyi,
seperti pelukan alam yang tulus,
mengingatkan kita untuk selalu berharap.

Dan saat rintik berhenti,
jejaknya tetap tinggal,
di tanah, di jiwa,
menunggu fajar baru menyapa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun