Mohon tunggu...
Nurfaisyah Salam
Nurfaisyah Salam Mohon Tunggu... Apoteker -

Apoteker dan Blogger

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Netizen Pantang Bokek di Tanggal Tua

30 November 2017   11:56 Diperbarui: 30 November 2017   12:30 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena lebih dulu datang, maka saya pilih duduk di bangku terdepan, pada acara temu blogger dengan salah satu perusahaan Asuransi, 22 April 2016 silam, di kafe Zafferano Trans Studio Mall Makassar. Berkontemplasi dalam diri, kenapa saya mengiyakan ajakan teman tuk ikut kegiatan itu, padahal tema kegiatan tak ada hubungannya sama sekali dengan jurusan sewaktu saya kuliah yakni farmasi.

"Apa impianmu di tahun 2017?"

Pertanyaan mengagetkan yang dilontarkan Bu Joice Tauris Santi, wartawan senior Kompas, kepada saya. Beliau merupakan narasumber pembahasan tentang pentingnya mengatur keuangan untuk masa depan.

Sontak dan tanpa pikir panjang, saya menjawab, "Mau nikah, Bu."

Seisi ruangan tertawa mendengar jawaban polos saya.

Sejak itu, saya memperhatikan materi dengan seksama, Bu Joice sangat interaktif dengan peserta dan penjelasannya menggunakan istilah yang mudah dipahami. Beliau berpesan bahwa jika menginginkan kondisi keuangan masa depan aman secara finansial, maka perlu dikelola dengan membagi-bagi pendapatan, sesuai nominal tertentu pada tiap pos keuangan, seperti dana darurat, pengeluaran rutin, investasi, hiburan, asuransi, dan sebagainya.

Saya pun bertekad bisa memenuhinya. Mulai membuka beberapa rekening tabungan untuk pos tabungan dana darurat, pengeluaran rutin, dan pengeluaran tidak rutin. Saya sampai punya tiga rekening bank, dua akun di bank yang sama dan satu akun di bank lainnya.

Sayangnya, mungkin karena kurang pengalaman, terkadang saldo rekening jebol hingga saldo minimal. Pernah di akhir bulan, mesti hemat tuk biaya makan. Tuk kebutuhan primer saja, saya masih belum mampu mengatur pemenuhannya, apatah lagi kebutuhan sekunder dan tersier.

Saya tak ingin menyerah. Saya harus mumpuni mengatur keuangan sendiri supaya siap dalam segala kondisi. Seperti kata Ben Bernanke, ekonom Brookings Institution asal Amerika Serikat, bahwa perencanaan keuangan yang benar, seperti membuat anggaran, menabung untuk dana darurat, berinvestasi, menyiapkan biaya untuk masa pensiun dapat membantu Anda hidup lebih sejahtera, meskipun ada badai keuangan.

Untungnya, dengan tekad terus mau berusaha, akhirnya kondisi keuangan lebih stabil dibandingkan sebelumnya. Oh iya, sekarang saya sudah memasuki 12 pekan menuju hari kelahiran anak pertama. Saya berniat menambah satu rekening tabungan.

Tabungan khusus tuk kebutuhan anak di masa depan, seperti biaya persalinan, kebutuhan sehari-hari (popok, kebutuhan bayi, dsb.), tabungan tuk biaya sekolah, dan dana darurat. Suami pun mengamini. Olehnya, saya perlu strategi dalam pengelolaannya. Saya butuh jasa layanan perbankan yang memberi kemudahan bagi nasabahnya. Membantu menyejahterakan, bukan malah membebani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun