Dalam dunia pendidikan, istilah "kompetensi" bukan lagi hal baru. Namun, masih banyak yang memahaminya hanya sebatas "pengetahuan" atau "kemampuan teknis". Padahal, kompetensi sejati lahir dari kombinasi tiga hal penting: pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude).
Diagram konsep kompetensi yang sering digunakan dalam pelatihan menunjukkan bahwa kompetensi berada di tengah-tengah irisan tiga unsur utama. Inilah fondasi untuk membentuk perilaku nyata dan hasil belajar yang berdampak.
1. Knowledge (Pengetahuan)
Pengetahuan adalah dasar awal. Tanpa pemahaman, tindakan bisa salah arah. Dalam konteks pembelajaran gizi:
Apa itu gizi seimbang?
Apa saja fungsi zat gizi makro dan mikro?
Mengapa anak perlu sarapan?
Data mendukung:
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, hanya 39% remaja usia 15--19 tahun yang memahami konsep gizi seimbang. Ini menunjukkan pentingnya intervensi berbasis pengetahuan di jenjang SMA.
2. Skill (Keterampilan)
Keterampilan adalah kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dalam situasi nyata. Misalnya: