Mohon tunggu...
nurfadhilah rauf
nurfadhilah rauf Mohon Tunggu... Dosen, Konsultan Keluarga, Kesehatan dan Pendidikan

Licensed Promotor STIFIn Family

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah Sadar Bakat: Saat Orang Tua, Anak, dan Sekolah Menemukan Arah yang Sama

20 Juli 2025   21:42 Diperbarui: 20 Juli 2025   21:42 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SMP IT Madani Payakumbuh menerapkan STIFIn dalam menghafal Al-Qur'an. Artinya, ketika pembelajaran disesuaikan dengan tipe mesin otak, proses belajar jadi jauh lebih efektif.

Penerapan di TK At Taqwa: Potensi Awal Sekolah Sadar Bakat

Melihat antusiasme guru dan orang tua di At Taqwa, potensi untuk menjadi sekolah sadar bakat sudah sangat terbuka. Tinggal beberapa langkah lagi menuju transformasi menyeluruh:

  • Memberi kesempatan semua anak menjalani tes STIFIn agar potensi mereka benar-benar terbaca.

  • Mengedukasi guru dan wali murid agar memahami tiap tipe STIFIn, serta mampu menerjemahkannya dalam pola komunikasi dan strategi pembelajaran.

  • Membangun kerja sama antara sekolah dan keluarga untuk menyusun aktivitas belajar yang disesuaikan dengan gaya berpikir, preferensi energi, dan kebutuhan anak.

  • Membuat sistem evaluasi yang bukan hanya akademis, tapi juga memantau tumbuh kembang kepribadian anak.

Menuju Pendidikan yang Lebih Personal dan Bermakna

Sekolah sadar bakat bukan berarti sekolah yang memanjakan anak atau membebaskannya tanpa batas. Justru sebaliknya: sekolah seperti ini paham bahwa tiap anak punya cara belajar sendiri, dan butuh jembatan yang pas untuk menjangkau dunianya.

Dan proses itu dimulai dengan kesadaran: bahwa sebelum kita bisa benar-benar memimpin anak, kita harus memimpin diri sendiri terlebih dulu.

Ketika orang tua mulai mengenal dirinya, maka ia akan lebih bisa menerima keunikan anaknya. Saat guru memahami karakter otak siswanya, kelas akan menjadi tempat yang lebih manusiawi---bukan sekadar ruang isi nilai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun