Penelitian dalam Journal of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine (2020) menunjukkan bahwa ibu anemia lebih berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan massa tulang yang lebih kecil.
Penelitian di Indonesia (FKUI, 2022) menunjukkan bahwa kadar hemoglobin ibu hamil <11 g/dL berkorelasi dengan tingginya risiko stunting dan gangguan pertumbuhan tulang pada anak usia 2 tahun ke bawah.
Kesimpulan: Anemia pada ibu bukan penyebab langsung osteoporosis anak, tetapi berkontribusi pada kurangnya "modal awal" pertumbuhan tulang anak sejak dalam kandungan.
Kapan Anak Harus Diwaspadai?
Anak-anak yang perlu diperiksa kesehatan tulangnya, antara lain:
Mengalami patah tulang lebih dari 2 kali dalam setahun, terutama karena cedera ringan.
Memiliki riwayat keluarga dengan OI atau kelainan genetik tulang.
Menjalani pengobatan jangka panjang dengan steroid (misalnya untuk asma, lupus, atau kanker).
Memiliki gangguan nutrisi seperti anoreksia, atau penyakit usus kronik (misalnya Crohn atau celiac).
Terlihat pendek dibanding anak seusianya, atau sering mengeluh nyeri punggung.
Tips Kuatkan Tulang Anak Sejak Dini