Mohon tunggu...
nurfadhilah rauf
nurfadhilah rauf Mohon Tunggu... Dosen, Konsultan Keluarga, Kesehatan dan Pendidikan

Licensed Promotor STIFIn Family

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Wishbone Day: Sebarkan Semangat, Bukan Kasihan

13 Mei 2025   20:35 Diperbarui: 13 Mei 2025   20:35 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanggal 6 Mei, dunia memperingati Wishbone Day---kampanye global untuk meningkatkan kesadaran tentang Osteogenesis Imperfecta (OI), kondisi langka yang menyebabkan tulang rapuh, terutama pada anak. Hari ini bukan sekadar simbol harapan bagi penyandang OI, tapi juga momen untuk memperkuat edukasi publik:

Benarkah anak-anak bisa mengalami tulang keropos seperti orang tua?

Jawabannya: YA, anak bisa terkena osteoporosis, meski kasusnya lebih jarang dibandingkan lansia. Ini disebut osteoporosis pediatrik, dan penyebabnya bisa sangat kompleks---bahkan dimulai sejak anak masih di dalam kandungan.

Fakta dan Data: Anak, Tulang, dan Risiko Kerapuhan

  • Sekitar 1 dari 15.000 -- 20.000 kelahiran mengalami Osteogenesis Imperfecta (OI) (Sumber: NIH, 2023).

  • Di Indonesia, belum ada data nasional spesifik tentang osteoporosis pada anak, namun laporan dari RSCM dan IDAI menyebutkan kasus tulang rapuh akibat terapi kortikosteroid dan gangguan metabolik semakin teridentifikasi sejak 5 tahun terakhir.

  • Penelitian global menunjukkan bahwa massa tulang puncak (peak bone mass) ditentukan hingga 90% pada usia 18 tahun, artinya masa kanak-kanak adalah periode emas pembentukan tulang (National Osteoporosis Foundation, 2021).

  • Anak dengan malnutrisi kronis, kurang aktivitas fisik, dan kurang paparan sinar matahari berisiko mengalami pertumbuhan tulang yang tidak optimal.

Apakah Ibu Anemia Bisa Menyebabkan Anak Punya Tulang Rapuh?

Ya, anemia pada ibu hamil bisa berkontribusi tidak langsung terhadap kerapuhan tulang anak.

  • Ibu hamil dengan anemia defisiensi zat besi cenderung memiliki plasenta yang kurang optimal dalam mengalirkan nutrisi penting, termasuk kalsium dan vitamin D, ke janin.

  • Penelitian dalam Journal of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine (2020) menunjukkan bahwa ibu anemia lebih berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan massa tulang yang lebih kecil.

  • Penelitian di Indonesia (FKUI, 2022) menunjukkan bahwa kadar hemoglobin ibu hamil <11 g/dL berkorelasi dengan tingginya risiko stunting dan gangguan pertumbuhan tulang pada anak usia 2 tahun ke bawah.

Kesimpulan: Anemia pada ibu bukan penyebab langsung osteoporosis anak, tetapi berkontribusi pada kurangnya "modal awal" pertumbuhan tulang anak sejak dalam kandungan.

Kapan Anak Harus Diwaspadai?

Anak-anak yang perlu diperiksa kesehatan tulangnya, antara lain:

  • Mengalami patah tulang lebih dari 2 kali dalam setahun, terutama karena cedera ringan.

  • Memiliki riwayat keluarga dengan OI atau kelainan genetik tulang.

  • Menjalani pengobatan jangka panjang dengan steroid (misalnya untuk asma, lupus, atau kanker).

  • Memiliki gangguan nutrisi seperti anoreksia, atau penyakit usus kronik (misalnya Crohn atau celiac).

  • Terlihat pendek dibanding anak seusianya, atau sering mengeluh nyeri punggung.

Tips Kuatkan Tulang Anak Sejak Dini

Konsumsi makanan tinggi kalsium dan vitamin D: susu, ikan teri, tahu, tempe, bayam, brokoli.
Berjemur di bawah sinar matahari pagi minimal 15--30 menit per hari.
Aktif bergerak: ajak anak berolahraga ringan seperti melompat, berlari, dan bermain di luar.
Rutin cek tumbuh kembang anak, termasuk berat dan tinggi badan.
Bila ibu sedang hamil, cegah anemia dengan tablet tambah darah (TTD) dan makanan bergizi seimbang.

Wishbone Day: Dari Harapan Menjadi Aksi

Wishbone Day bukan hanya tentang anak-anak dengan kelainan genetik langka. Ini adalah momen reflektif bahwa tulang anak adalah investasi jangka panjang, dan perhatian orang tua sejak masa kehamilan bisa menentukan kuat-tidaknya tulang anak di masa depan.

Jadi, mari jaga kesehatan tulang anak:
Mulai dari asupan ibu hamil
Lanjut ke gizi dan aktivitas anak
Disempurnakan dengan cinta dan pemahaman

Selamat Wishbone Day 2025!
Dukung anak kuat bukan cuma karena tulangnya, tapi juga karena lingkungan yang peduli dan inklusif.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun