Hari ini, dalam sesi bareng anak-anak SD kelas tinggi di acara P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), kami bertanya:
"Kalau kamu merasa takut, biasanya takut kepada apa atau siapa?"
Salah satu jawaban paling banyak? "Takut sama Mama."
Jleb.
Padahal, nggak ada Mama yang berniat bikin anaknya trauma. Tapi realitanya, banyak anak-anak SD yang merasa cemas, tegang, bahkan takut saat menghadapi orang tua---terutama ibu. Apakah ini salah orang tua? Bukan nyalahin, tapi yuk kita coba pahami.
Anak Zaman Now & Kesehatan Mental: Data Bicara
Menurut riset dari Global School-based Student Health Survey (WHO & Kemkes RI, 2022), hampir 1 dari 4 anak usia sekolah dasar melaporkan merasa sedih atau putus asa selama lebih dari dua minggu berturut-turut.
Sementara data UNICEF (2021) menyebutkan:
2 dari 3 anak di Indonesia mengalami kekerasan di rumah, baik fisik maupun verbal.
Hanya 1 dari 10 anak yang berani terbuka soal perasaannya kepada orang tuanya.
Kaget? Sama. Tapi ini jadi sinyal penting bahwa pendekatan kita sebagai orang tua perlu di-update, bukan cuma gadget dan aplikasi aja yang harus diperbarui.
Kenapa Anak Bisa Takut?