Mohon tunggu...
Nurdiansyah
Nurdiansyah Mohon Tunggu... Relawan - Kompasianer Brebes | KomBes (KBC-09)

Suka nulis, ketika tidak ada sesuatu yang ingin dibicarakan pasti ada sesuatu yang ingin dituliskan. Sering - sering main ke tempatku yah Thanks.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merdeka Belajar: Bukan Lagi Tekanan Tapi Sesuatu yang Menyenangkan

31 Mei 2023   21:57 Diperbarui: 31 Mei 2023   22:30 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pixabay.com

Pandangan baru dalam sistem pendidikan di Indonesia telah muncul dengan diperkenalkannya Kurikulum Merdeka Belajar. Konsep ini mengubah paradigma belajar siswa dari tekanan menjadi sesuatu yang menyenangkan. 

Melalui Kurikulum Merdeka Belajar, siswa didorong untuk memilih mata pelajaran yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka, serta terlibat dalam pembelajaran berbasis proyek. 

Pada pandangan awal, pendekatan ini memberikan kebebasan kepada siswa untuk menentukan jalannya pembelajaran, yang kemudian menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

Dalam Kurikulum Merdeka Belajar, siswa memiliki fleksibilitas dalam memilih mata pelajaran yang ingin mereka pelajari. Bukan lagi terikat pada kurikulum yang kaku, siswa diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka sendiri. 

Mereka dapat memilih mata pelajaran yang mereka anggap menarik dan relevan dengan tujuan karir atau minat pribadi mereka. Dalam proses ini, siswa menjadi lebih bersemangat dan antusias untuk belajar karena mereka dapat menghubungkan pembelajaran dengan hal-hal yang benar-benar mereka sukai.

Selain itu, Kurikulum Merdeka Belajar mendorong penggunaan pendekatan pembelajaran berbasis proyek. Siswa tidak hanya belajar teori dan konsep secara pasif, tetapi juga terlibat dalam proyek-proyek nyata yang menarik dan relevan. 

Dalam proyek-proyek ini, siswa diberikan kesempatan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam konteks praktis. Proses ini memberikan rasa keterlibatan yang lebih tinggi dan kegembiraan, karena siswa dapat melihat hasil konkret dari usaha belajar mereka.

Kurikulum Merdeka Belajar juga memberikan kekuatan kepada siswa untuk mengikuti minat dan bakat mereka sendiri. Siswa tidak lagi diarahkan secara terpusat oleh guru, tetapi mereka diberi ruang untuk mengeksplorasi minat pribadi mereka dan menentukan jalannya pembelajaran. 

Dalam lingkungan ini, siswa menjadi lebih mandiri dalam mengambil keputusan tentang apa yang ingin mereka pelajari dan bagaimana mereka ingin belajar. Hal ini memicu motivasi intrinsik dan memberikan rasa kepemilikan terhadap proses belajar mereka sendiri.

Dengan demikian, Kurikulum Merdeka Belajar telah mengubah belajar dari pengalaman yang tekanan menjadi sesuatu yang menyenangkan. Dengan memperkenalkan fleksibilitas dalam memilih mata pelajaran, pembelajaran berbasis proyek, dan pengakuan terhadap minat dan bakat siswa, siswa dapat menikmati proses belajar dan merasa lebih bersemangat dalam mencapai tujuan belajar mereka. Hal ini menciptakan lingkungan belajar yang positif, di mana siswa merasa didukung dan termotivasi untuk tumbuh dan berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun