Mohon tunggu...
Nuraziz Widayanto
Nuraziz Widayanto Mohon Tunggu... lainnya -

belajar menulis apa saja sambil minum kopi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kuli Bicara Cinta

29 Juni 2010   05:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:13 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

memikul kwintal demi kwintal
berpeluh tanpa berkeluh
setiap pikulan mengandung lirikan
pada sosok manis penjual lapis

"walo kuli tapi punya cinta", tetapnya dalam hati
tak mau waktu mengulur pendaman rasa ini

kwintal terakhir telah dihempasnya
tidak lagi ada lirikan, berganti tatapan
ini bukan perang, ini mengungkapkan rasa
dari laki-laki sejati ke perempuan idaman

"eee .. beli lapisnya", ini hanya awalan hiburnya
senyum manis penjual lapis kencang degup hatinya

tak sabar tapi kelu lidah
tak ada tatapan hanya curi pandang
buyar semua harapan indah
hanya rutukan dan umpatan pada diri yang bimbang

"saya beli lapis sepuluh" sambil matanya menatap uang digenggaman
demi cinta uang habis tak mengapa, sambil berharap sang penjual tahu, aku cinta


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun