KESIMPULANÂ
Integrasi filsafat dan manajemen pendidikan merupakan langkah strategis dalam meningkatkan mutu sekolah secara menyeluruh. Filsafat memberikan arah, nilai, dan tujuan pendidikan, sementara manajemen pendidikan mengoperasionalkan nilai-nilai tersebut dalam tindakan nyata. Mutu sekolah yang bermakna tidak hanya diukur dari aspek akademik, tetapi juga dari pembentukan karakter, nilai kemanusiaan, dan sikap kritis peserta didik. Dengan demikian, keberhasilan manajemen pendidikan sangat bergantung pada sejauh mana ia berpijak pada landasan filosofis yang kokoh.
Mutu sekolah tidak dapat dicapai hanya dengan pengelolaan administratif atau sekadar pencapaian kurikulum. Ia membutuhkan fondasi filosofis yang jelas serta manajemen yang terencana dan terukur. Integrasi antara filsafat dan manajemen pendidikan menjadi kunci penting untuk menghadirkan pendidikan yang bermakna, humanis, dan berkelanjutan. Dengan integrasi tersebut, sekolah akan mampu melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bijaksana, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan zaman.
Â
DAFTAR REFERENSIÂ
- Dewey, J. (1938). Experience and Education. New York: Macmillan.
- Dewantara, K. H. (1936). Pendidikan. Yogyakarta: Taman Siswa.
- Freire, P. (1970). Pedagogy of the Oppressed. New York: Continuum.
- Hoy, W. K., & Miskel, C. G. (2013). Educational Administration: Theory, Research, and Practice. New York: McGraw-Hill.
- Sallis, E. (2002). Total Quality Management in Education. London: Kogan Page.
- Sergiovanni, T. J. (1991). The Principalship: A Reflective Practice Perspective. Boston: Allyn & Bacon.
- Terry, G. R. (1977). Principles of Management. Homewood: Richard D. Irwin.
- Ornstein, A. C., & Hunkins, F. P. (2018). Curriculum: Foundations, Principles, and Issues. Pearson.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI