Mohon tunggu...
Nuraini tri afsyari
Nuraini tri afsyari Mohon Tunggu... Pemadam Kebakaran - pelajar

rebahan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesenian Ludruk Semakin Pudar di Mata Masyarakat di Era Moderenisasi

28 Februari 2024   14:26 Diperbarui: 28 Februari 2024   14:38 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 yang mempunyai minat tinggi hanya orang-orang tua yang sudah berumur yang mengerti dan lebih tahu nilai-nilai tradisional. Sedangkan anak-anak muda pada zaman sekarang lebih tertarik terhadap "sinetron" yang biasanya di siarkan televisi atau media sosial karna pengaruh perkembangan IPTEK yang pesat di dalam era globalisasi saat ini. 

Oleh karena itu, peran orang tua dalam melestarikan warisan budaya seperti seni ludruk sangat penting. Mengenalkan kesenian ludruk kepada generasi penerus bukan hanya sebagai tugas, tetapi sebagai bentuk kepedulian terhadap pelestarian nilai-nilai tradisional. 

Dengan melibatkan anak-anak dalam pengenalan seni ludruk, kita dapat membuka jendela pengetahuan mereka terhadap kekayaan budaya lokal. Diharapkan, upaya ini tidak hanya mencegah kepunahan seni ludruk, tetapi juga mendorong apresiasi dan partisipasi aktif dalam warisan budaya yang kaya dan berharga ini.

Dalam menghadapi tantangan era modern ini, penting bagi kita untuk tetap menghargai dan melestarikan kesenian ludruk secara turun temurun. Karna seiringnya perkembangan zaman, keberadaan kesenian ludruk semakin pudar di mata masyarakat. Dengan menemukan keseimbangan yang tepat antara tradisi dan teknologi, kita dapat memastikan bahwa kesenian ludruk tetap hidup dan berkembang, serta terus memberikan manfaat dan keindahan bagi masyarakat Jawa Timur dan Indonesia secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun