Mohon tunggu...
E. Niama
E. Niama Mohon Tunggu... Psikologi dan Pendidikan | Tentor Akademik | Penulis Lepas | Pengamat Kehidupan dan Pendengar Cerita | Serta Seorang Intuitive Thinker

Pengamat kehidupan yang percaya pada kekuatan kata. Sebagai lulusan Psikologi dan tentor akademik, saya terbiasa membaca dinamika manusia dari berbagai sisi. Menulis bagi saya adalah ruang kontemplasi sekaligus cara berbagi makna.

Selanjutnya

Tutup

New World

Perpustakaan Tak Akan Mati Meski ChatGPT Bisa Menjawab Segalanya

5 Oktober 2025   19:43 Diperbarui: 5 Oktober 2025   19:43 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Robot AI ditengah perpustakaan, Sumber: freepik

Seorang teman bertanya padaku beberapa waktu lalu: "Ngapain masih ke perpustakaan? Tinggal tanya ChatGPT, semua ada." Pertanyaan itu datang ketika aku bercerita habis dari perpustakaan kampus semasa kuliah dulu, untuk iseng-iseng karena rindu dan ingin baca buku.

Aku paham maksudnya. Di era ini, informasi tersedia dalam genggaman. Pertanyaan apa pun dijawab dalam sekejap. Mengapa repot menyusuri rak buku dan membuka halaman demi halaman, jika cukup mengetik satu kalimat di ChatGPT dan semua jawaban tersaji seketika.

Lalu, apakah perpustakaan masih relevan? Apakah tempat ini akan sepi, dan dilupakan, lalu di masa mendatang perpustakaan bisa mati fungsinya?

Jawabannya: tidak.

Pergeseran Cara Belajar, Bukan Kematian Perpustakaan

Era digital memang mengubah cara orang mencari informasi lebih cepat, lebih instan. Namun, perubahan ini bukan berarti perpustakaan kehilangan fungsi. Justru sebaliknya, perpustakaan tetap menjadi ruang yang dicari, bukan hanya untuk mencari referensi, tetapi untuk mendapatkan sesuatu yang lebih dalam: suasana belajar yang tenang, fokus, dan bermakna.

Banyak mahasiswa dan pembaca tetap datang. Bukan karena mereka tidak tahu soal ChatGPT atau Google Scholar. Mereka datang karena perpustakaan menawarkan pengalaman yang berbeda pengalaman yang tidak bisa dihasilkan oleh layar.

Perpustakaan tidak bersaing dengan AI. Ia berevolusi dengan caranya sendiri. Fungsi perpustakaan bukan sekadar menyediakan data, tetapi membentuk kebiasaan berpikir yang lebih mendalam.

AI Memberi Jawaban, Perpustakaan Mengajarkan Pencarian

ChatGPT, Gemini dan sejenisnya memang luar biasa. Cepat, praktis, efisien. Butuh definisi? Tanya. Butuh rangkuman? Minta. Dalam hitungan detik, jawaban tersaji rapi.

Tapi ada yang hilang di sana: proses.

Di perpustakaan, kita tidak langsung mendapat jawaban. Kita mencari, membuka buku satu per satu, membandingkan berbagai sumber, menemukan perspektif yang berbeda. Proses inilah yang melatih kesabaran intelektual dan kemampuan berpikir kritis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun