Mohon tunggu...
Nur AlfiyantiNurdin
Nur AlfiyantiNurdin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Halo, Perkenalkan nama saya Nur Alfiyanti Nurdin, Mahasiswi Pendidikan Bahasa Arab di Universitas Pendidikan Indonesia. Saat ini sedang melaksanakan KKN Tematik MDBPE-MBKM UPI 2021.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN Tematik UPI 2021: Mahasiswa Bantu Optimalkan Media Pembelajaran Daring Melalui Aplikasi WhatsApp

25 Juli 2021   12:52 Diperbarui: 25 Juli 2021   13:19 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
MIS Nurul Akhyar, Pondok Cabe Udik /Dokumen Pribadi/

Pandemi Covid-19 membuat hampir di seluruh kota dan provinsi mengalami dampak perubahan yang cukup signifikan. Mulai dari sektor kesehatan, ekonomi, tatanan sosial dan tak terkecuali sektor pendidikan. Pendidikan turut mengalami dampak dari adanya pandemi Covid-19 ini, sehingga pemerintah membuat kebijakan agar kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara daring.

Sudah satu tahun lamanya kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring, namun nyatanya pembelajaran daring ini tidak semudah yang dibayangkan sebab pada pelaksanaannya pembelajaran daring masih mengalami beberapa hambatan, baik dari pihak sekolah, guru, siswa maupun orang tua siswa terutama untuk sekolah yang berada di wilayah pedesaan sehingga pembelajaran daring masih belum terealisasikan dengan baik.

Bagi seorang guru tingkat sekolah dasar kebijakan ini memunculkan ketidaksiapan dalam melakukan pembelajaran daring. "Hampir puluhan tahun saya mengajar di sekolah, tidak pernah terbayangkan jika anak-anak harus belajar dari rumah" Ujar Mulyanah, Guru Kelas 1 di MIS Nurul Akhyar. Perubahan yang terjadi secara mendadak akibat adanya pandemi Covid-19 ini menuntut seluruh elemen pendidikan mau tidak mau tetap melakukan pembelajaran secara daring.

Nur Alfiyanti Nurdin merupakan salah satu mahasiswi program studi Pendidikan Bahasa Arab di Universitas Pendidikan Indonesia yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di salah satu Sekolah Dasar berbasis Madrasah yang berada di Pondok Cabe Udik, Pamulang Tangerang Selatan yakni MIS Nurul Akhyar. 

Berdasarkan pengalaman yang didapatkan ketika melaksanakan beberapa program yang melibatkan guru dan siswa bahwa kegiatan belajar mengajar di MIS Nurul Akhyar hanya memanfaatkan aplikasi Group WhatsApp mulai dari daftar kehadiran, penyampaian materi, hingga pemberian tugas hanya melalui aplikasi WhatsApp dan tidak menggunakan media lainnya.

Guru Kelas 5 MIS Nurul Akhyar, Nengsih membenarkan bahwa kegiatan belajar mengajar hanya menggunakan aplikasi Group WhatsApp saja. Nengsih memberikan penjelasan mengenai hal tersebut, bahwasannya tidak semua siswa memiliki perangkat khusus untuk belajar. Rata-rata siswa masih mengandalkan gawai milik orang tuanya untuk sekolah daring. 

Selain itu, belum adanya persiapan baik dari pihak sekolah, guru, siswa maupun orang tua siswa untuk menggunakan platform lain seperti aplikasi Zoom Meeting atau Google Meet.

"Sekolah tidak bisa memaksakan menggunakan aplikasi tatap maya, jadi kami hanya memanfaatkan aplikasi Group WhatsApp saja agar siswa tetap bisa mengikuti pelajaran meskipun harus menyusul karena gawai milik orang tuanya dibawa untuk bekerja" Ujar Nengsih menambahkan. Hal ini berdampak pada siswa yang merasa jenuh dan bosan karena pembelajaran daring yang terkesan monoton.

Berdasarkan faktor tersebut, Nengsih sebagai Guru Kelas melakukan refleksi mengenai media pembelajaran daring yang digunakan namun tetap memanfaatkan aplikasi WhatsApp, yaitu menginginkan agar penyampaian materi yang sebelumnya hanya penjelasan menggunakan Voice Note kini ditambah dengan penjelasan materi menggunakan media bergambar dan media berbasis video animasi, hal ini bertujuan agar  siswa tetap semangat dalam belajar dan tidak merasa bosan. 

Penggunaan media pembelajaran berbasis video digunakan untuk penyampaian materi agar siswa mudah memahami materi pelajaran. Namun, belum semua guru dapat membuat media pembelajaran berbasis video tersebut. "Ibu mah tidak bisa bikin video-video gitu, karena belum paham dan tidak sempat membuatnya" Ujar Nengsih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun