Mohon tunggu...
Nur Seta Bramadi
Nur Seta Bramadi Mohon Tunggu... Book writer and former English teacher in LPIA Jakarta and Bekasi (2008-2018)

A simple man who likes writing, playing PC game, watching movie, and listening to music. Teaching English in Jakarta and Bekasi (2008-2018). My books: Filateli Sebagai Hobi dan Investasi (Balai Pustaka, 2001), Kursus Singkat Bahasa Inggris (BIP, 2011), Kursus Singkat Percakapan Bahasa Inggris (BIP, 2013), Kursus Singkat Bahasa Inggris Bisnis (BIP, 2016), and Percakapan Inggris-Indonesia Bidang Perawat dan Rumah Sakit (BIP, 2021). Got a diploma in graphic design (1993). Writing blog in English or Indonesian. Born and live in Jakarta. FB: Nurseta Bramadi. No one is perfect. Stay humble.

Selanjutnya

Tutup

Love

Pria Yang Sulit Jatuh Cinta

21 September 2025   04:36 Diperbarui: 21 September 2025   04:36 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: dokpri. Lokasi: mal Ciplaz di Jatinegara Jakarta Timur, Agustus 2025. 

Oke, kali ini saya coba menulis sesuatu yang agak romantis. Tema ini sebetulnya "gak gue banget"...hehe. Sebagai penggemar musik metal, saya melihat romantisme sebagai sesuatu yang "kekanak-kanakan" atau " cengeng". Hanya pendapat pribadi ya, jadi subjektif. Rekan-rekan boleh tidak sependapat.

Memang penggemar musik metal tak bisa jatuh cinta? Apakah penggemar metal pria semua? Tidak juga kan? Cukup banyak fans metal yang juga wanita. Menurut saya, musik metal terkesan "berseberangan" dengan romantisme karena memang tema-tema lagu metal cenderung keras dan ekspresif...jauh dari citra romantisme yang lembut. Anyway, fans metal pria bisa jatuh cinta juga kok, tapi mungkin memang agak sulit.

Oke, bicara tentang orang yang sulit jatuh cinta, agaknya hal itu tak bisa semata-mata dilihat berdasarkan pilihan selera musiknya. Ada beberapa alasan mengapa orang sulit jatuh cinta atau bahkan menghindarinya, mulai dari alasan finansial, sosial, filosofis, atau alasan pribadi lainnya. Zaman now, jatuh cinta sepertinya memang jadi "barang mahal" dan memiliki konsekuensi yang luas. Tak heran, stay single jadi alternatif bagi sebagian orang.

Tetap jomblo sebetulnya punya beberapa sisi positifnya juga. Sebagai pribadi, kita lebih bebas menggunakan waktu dan keuangan kita, jauh dari tekanan finansial yang ketat seperti halnya mereka yang berumah tangga. Secara sosial, kita ikut membantu membatasi jumlah penduduk...hehe. Angka kemiskinan dan pengangguran mungkin juga bisa kita tekan karena kita tidak melahirkan anak...haha. Tentu, si jomblo ini idealnya juga tetap memiliki prinsip moral dan etika yang kuat. Jomblo yes, free sex no. 

Oke, saya tak mau berpanjang lebar. Intinya sih hidup tetap jomblo adalah pilihan pribadi yang tentunya perlu juga dihargai. Jangka berprasangka buruk atau overthinking dulu. Free sex tak mesti dilakukan oleh mereka yang jomblo. Justru perilaku sex menyimpang kerap terjadi pada mereka yang sudah punya pasangan. Kasus perceraian, kdrt, atau selingkuhan, justru banyak terjadi pada mereka yang berumah tangga atau punya pasangan. Tragis kan? Sad but true. 

So, it seems that I just want to stay single, guys...make money, pay my bills and tax, then enjoy life in simple way. Stay single is far more peaceful. But of course, it's okay if you disagree with me. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun