Kudengar, kulihat tadi malam
Para sang calon yang budiman
Berhari kutunggu kau
memang...
Kuikuti arus
Berlayar laiknya di  gelombang samudra
Tapi ternyata hanya imajinasiku saja
Tak kulihat indahnya kata
Tak kudengar manisnya retorika
Tak kurasa sedapnya adu ide cerdas menggoda
Ku jadi ingat masa kecil
Kala ikut lomba cerdas cermat P Empat
Ya, ketegangan terbingkai kaku
persis seperti rasa orde baru
Ah, aku ini kan bukan siapa-siapa
Buat apa juga resah memikirkannya
Hlo, tapi kenapa juga aku senang memikirkannya?
Padahal kutahu kau juga tak mungkin pikirkan aku
Sudahlah...
Sang calon biarlah begitu
Cintaku tetap untukmu
Meski selamanya burung tak kan berenang
Katak tak mungkin terbang
Bosan, jemu
Itukah yang hadir empat masa lagi untukku?
Semarang, Mendung