Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Mengungkap Predator Seksual Berkedok Pemuka Agama (Dari Bekasi Hingga Dunia)

26 September 2025   21:01 Diperbarui: 26 September 2025   21:01 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rangkaian kasus ini menegaskan bahwa masalah bukanlah pada agama atau keyakinan, melainkan pada penyalahgunaan kekuasaan yang lahir dari relasi tidak seimbang antara “pemimpin” dan mereka yang dibimbing.

Mengapa Korban Sering Diam

Banyak korban memilih bungkam bertahun-tahun. Alasan utamanya adalah takut tidak dipercaya, rasa malu, stigma masyarakat, hingga ancaman dari pelaku. Relasi kuasa yang timpang membuat korban merasa tak berdaya menolak.

Dalam banyak komunitas, melaporkan tokoh agama sama saja dianggap menentang nilai suci. Akibatnya, predator terlindungi oleh kepercayaan dan korban menanggung beban trauma seorang diri: depresi, kehilangan rasa percaya diri, bahkan keinginan mengakhiri hidup.

Psikolog menyebut, pola ini umum terjadi: predator memanfaatkan status dan rasa hormat untuk mengontrol korban, menanamkan rasa bersalah, lalu memanipulasi agar korban tidak berani melapor.

Saat Korban Memilih Bersuara

Meski sulit, ada korban yang memilih keluar dari lingkaran diam. Korban kasus Masturo Rohili akhirnya mengadu ke polisi meskipun menghadapi risiko stigma dan tekanan. 

Di India, mahasiswi korban Swami Chinmayanand bertahan menghadapi intimidasi hingga kasusnya diusut.
Di Prancis dan Spanyol, ratusan ribu korban akhirnya berani memberikan kesaksian dalam komisi independen setelah puluhan tahun bungkam.

Keberanian mereka menjadi titik balik: membuktikan bahwa suara korban mampu membuka tabir kekerasan yang semula nyaris tak tersentuh.

Saatnya Publik Bertindak

Untuk memutus rantai predator berselimut agama, kita perlu langkah bersama:

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Hukum Selengkapnya
    Lihat Hukum Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun