Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru (Bukan) Beban Negara

19 Agustus 2025   23:19 Diperbarui: 19 Agustus 2025   23:19 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di titik ini, masyarakat mempertanyakan kembali arah kebijakan: rakyat sudah membayar pajak, bukankah itu wujud nyata partisipasi? Mengapa masih muncul pertanyaan tentang siapa yang harus menanggung gaji guru?

Mengapa Guru (Bukan) Beban Negara?

Jika ditilik lebih dalam, membiayai guru seharusnya tidak dipandang sebagai beban fiskal, melainkan sebagai investasi jangka panjang. 

Negara-negara maju seperti Finlandia dan Jepang menempatkan guru dalam posisi sangat terhormat. Guru digaji dengan layak, dihargai secara sosial, dan diberikan dukungan penuh agar dapat fokus pada pembelajaran.

Indonesia pun tidak bisa mengabaikan kenyataan ini. Membiayai guru berarti membiayai masa depan bangsa. 

Guru adalah pembentuk generasi pembayar pajak di masa depan. Tanpa guru yang kuat, sulit membayangkan bangsa ini melahirkan SDM yang tangguh dan berdaya saing.

Solusi dan Arah Kebijakan

Isu ini memberi pelajaran penting tentang komunikasi publik. Menteri atau pejabat negara perlu berhati-hati menyampaikan pernyataan yang menyentuh profesi strategis seperti guru. 

Kata-kata yang terdengar teknokratis di ruang kebijakan bisa melukai mereka yang setiap hari berjuang di ruang kelas. Selain itu, pembenahan kesejahteraan guru, terutama honorer, tidak bisa ditunda. 

Negara tetap memegang tanggung jawab utama, meski partisipasi masyarakat melalui CSR, dana abadi pendidikan, atau filantropi tentu dapat memperkuat sistem. Namun yang terpenting, jangan sampai ada kesan bahwa negara hendak melepaskan kewajiban dasarnya.

Investasi Bukan Beban

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun