Artinya, pekerjaan yang dijalankan dengan niat baik dan memberikan manfaat kepada orang lain akan menjadi ladang pahala. Beberapa prinsip etos kerja Islami yang perlu dipegang antara lain:
- Kejujuran (Shidq): Menghindari segala bentuk kecurangan, penipuan, atau manipulasi.
- Amanah: Menjalankan tugas sesuai kepercayaan yang diberikan.
- Disiplin (Ihsan dalam bekerja): Menghargai waktu, tepat janji, dan menjaga kualitas hasil kerja.
- Syukur: Menerima hasil dengan lapang dada, menghindari sifat tamak, dan terus bersyukur atas setiap nikmat.
Etos Kerja Islami di Era Modern
Di zaman sekarang, prinsip-prinsip ini dapat diterapkan di semua lini pekerjaan. Seorang pengusaha dapat mengedepankan kejujuran dalam transaksi. Guru dapat menunaikan tanggung jawab mendidik dengan sepenuh hati.Â
Pegawai publik dapat menjaga amanah dalam melayani masyarakat. Semua itu adalah wujud nyata bahwa bekerja sesuai ajaran Islam tidak pernah lekang oleh waktu.
Penerapan etos kerja Islami akan menumbuhkan kepercayaan dari rekan dan mitra kerja, menciptakan lingkungan yang sehat, serta memberikan ketenangan batin.Â
Bahkan, dalam jangka panjang, bekerja dengan nilai-nilai islami dapat menjadi bekal akhirat karena setiap usaha yang diniatkan untuk kebaikan akan dicatat sebagai amal.
Bekerja untuk Dunia dan Akhirat
Menjemput rezeki berkah berarti menjaga keseimbangan antara pencapaian dunia dan bekal akhirat.Â
Islam tidak melarang umatnya untuk meraih kesuksesan, tetapi mengingatkan agar jalan yang ditempuh halal dan penuh manfaat. Sebab, keberkahan akan membuat rezeki yang kita miliki terasa cukup, membahagiakan, dan membawa kebaikan yang berlipat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI