Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Rezeki Berkah dan Etos Kerja Dalam Perspektif Islam

12 Agustus 2025   05:14 Diperbarui: 12 Agustus 2025   05:14 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artinya, pekerjaan yang dijalankan dengan niat baik dan memberikan manfaat kepada orang lain akan menjadi ladang pahala. Beberapa prinsip etos kerja Islami yang perlu dipegang antara lain:

  • Kejujuran (Shidq): Menghindari segala bentuk kecurangan, penipuan, atau manipulasi.
  • Amanah: Menjalankan tugas sesuai kepercayaan yang diberikan.
  • Disiplin (Ihsan dalam bekerja): Menghargai waktu, tepat janji, dan menjaga kualitas hasil kerja.
  • Syukur: Menerima hasil dengan lapang dada, menghindari sifat tamak, dan terus bersyukur atas setiap nikmat.

Etos Kerja Islami di Era Modern

Di zaman sekarang, prinsip-prinsip ini dapat diterapkan di semua lini pekerjaan. Seorang pengusaha dapat mengedepankan kejujuran dalam transaksi. Guru dapat menunaikan tanggung jawab mendidik dengan sepenuh hati. 

Pegawai publik dapat menjaga amanah dalam melayani masyarakat. Semua itu adalah wujud nyata bahwa bekerja sesuai ajaran Islam tidak pernah lekang oleh waktu.

Penerapan etos kerja Islami akan menumbuhkan kepercayaan dari rekan dan mitra kerja, menciptakan lingkungan yang sehat, serta memberikan ketenangan batin. 

Bahkan, dalam jangka panjang, bekerja dengan nilai-nilai islami dapat menjadi bekal akhirat karena setiap usaha yang diniatkan untuk kebaikan akan dicatat sebagai amal.

Bekerja untuk Dunia dan Akhirat

Menjemput rezeki berkah berarti menjaga keseimbangan antara pencapaian dunia dan bekal akhirat. 

Islam tidak melarang umatnya untuk meraih kesuksesan, tetapi mengingatkan agar jalan yang ditempuh halal dan penuh manfaat. Sebab, keberkahan akan membuat rezeki yang kita miliki terasa cukup, membahagiakan, dan membawa kebaikan yang berlipat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun