Pernah merasa sudah berbuat baik, tapi justru dibalas dengan pengkhianatan?
Kamu bukan satu-satunya. Banyak orang baik justru sering menjadi sasaran empuk manipulasi, dimanfaatkan tanpa disadari, dan akhirnya merasa hancur secara emosional.Â
Tapi, benarkah dunia ini tidak adil? Atau ada mekanisme psikologis tersembunyi yang membuat kebaikan justru tampak seperti kelemahan?
Artikel ini akan mengajakmu memahami sisi psikologis yang jarang dibahas, dan bagaimana kamu bisa tetap jadi orang baik tanpa terus menjadi korban.
Fenomena Umum: Baik Tapi Malah Disakiti
Entah di tempat kerja, pertemanan, rumah tangga, atau bahkan hubungan asmara, ada pola berulang yang dialami oleh banyak orang: semakin kamu baik, semakin kamu mudah dilukai.Â
Kamu menjadi tempat curhat, penolong saat mereka butuh, bahkan rela mengorbankan waktu, tenaga, atau perasaan. Tapi begitu mereka tak butuh, kamu ditinggal.Â
Lebih sakit lagi, kadang kamu dijadikan kambing hitam atau justru dijauhi karena dianggap terlalu "lembek."
Apakah ini salahmu? Tidak sepenuhnya. Namun ada pola psikologis yang perlu kamu kenali.
Mengapa Orang Baik Rentan Disakiti? Ini Penjelasan Psikologisnya