Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Remehkan Dosa Kecil, Bisa Jadi Itulah yang Menenggelamkan

18 Juli 2025   07:00 Diperbarui: 17 Juli 2025   22:10 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siluet Berdoa di pagi hari (Sumber: freepik/jcomp)

Banyak di antara kita merasa aman ketika hanya melakukan "dosa kecil";  membicarakan orang lain sebentar, menunda shalat karena urusan dunia, atau sekadar membuka sesuatu yang tak pantas untuk sekadar “scrolling.” 

Kita lupa, tumpukan dosa kecil yang tak disadari bisa menjadi gunung yang menenggelamkan kita pada hari hisab. Dosa kecil bukan untuk diremehkan, tapi untuk diwaspadai sebelum menjadi besar dan membutakan hati.

Dosa Kecil yang Terlihat Sepele

Betapa mudahnya manusia hari ini meluncurkan komentar, melontarkan candaan yang melecehkan, membuka tontonan yang mengikis nurani, atau sekadar “menunda” ketaatan dengan alasan "nanti juga bisa tobat." 

Kita lupa, dosa kecil itu ibarat tetesan air. Ia tak terasa, tapi perlahan memenuhi wadah hingga meluap.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Hati-hatilah kalian terhadap dosa-dosa kecil, karena perumpamaannya seperti sekelompok orang yang berhenti di sebuah lembah. Lalu datang salah seorang dari mereka membawa satu ranting, yang lain juga membawa satu ranting, hingga terkumpullah dan mereka bisa memasak rotinya. Dosa-dosa kecil, jika pelakunya dihukum, akan membinasakannya.”
(HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)

Hadits ini menyadarkan kita bahwa dosa kecil, yang dianggap tidak berdampak, justru bila dikumpulkan terus-menerus akan membakar ruhani dan menjerumuskan jiwa.

Bahaya yang Mengintai dari Dosa Kecil

Mengapa dosa kecil bisa sangat berbahaya? Karena ia bersifat menggerogoti secara perlahan dan membuat kita terlena. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun