Ajak anak keluar rumah untuk berkebun atau bermain di alam. Menanam sayur, menyiram bunga, atau memelihara tanaman hias bisa menjadi pengalaman belajar yang luar biasa.Â
Anak belajar menghargai proses pertumbuhan dan memahami siklus hidup makhluk hidup.
Jika memungkinkan, lakukan camping mini di halaman rumah atau piknik di taman kota sambil mengenalkan nama-nama tanaman, serangga, atau fenomena alam. Anak tak hanya bergerak aktif, tapi juga membangun koneksi dengan lingkungan.
6. Aktivitas Sosial: Ajak Anak Berbagi dan Peduli
Liburan juga bisa jadi waktu membangun empati. Ajak anak menyisihkan mainan atau pakaian layak pakai untuk disumbangkan.Â
Bisa juga mengajak mereka berbagi makanan, membersihkan rumah ibadah, atau sekadar membantu tetangga. Anak yang diajak terlibat dalam kegiatan sosial sejak kecil cenderung tumbuh menjadi pribadi yang peduli dan memiliki rasa tanggung jawab sosial yang tinggi.
7. Gadget? Boleh, Asal Edukatif dan Terpantau
Di era digital, gadget hampir tak terelakkan. Namun, orang tua bisa mengarahkan penggunaannya agar tetap bermanfaat.Â
Unduh aplikasi edukatif, kanal YouTube untuk anak, atau game interaktif yang merangsang daya pikir. Yang terpenting, dampingi dan batasi waktu layar agar tidak mengganggu kesehatan fisik maupun psikologis anak.
Tidak semua aktivitas harus sempurna atau berjalan mulus. Yang terpenting, orang tua hadir dan terlibat.Â
Biarkan anak memilih aktivitas yang mereka sukai, beri ruang untuk eksplorasi, dan hargai setiap proses belajar yang terjadi, sekecil apa pun.