Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Pikul Beban, Tetap Jalan, Demi Pensiun Impian

2 Juni 2025   18:49 Diperbarui: 2 Juni 2025   18:49 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Generasi Sandwich (Sumber: freepik)

Di tengah riuhnya kehidupan modern, ada sekelompok generasi yang seakan "terjepit" dalam tanggung jawab berlapis: menopang kebutuhan orang tua yang menua, sekaligus membiayai anak-anak yang masih tumbuh. Mereka dikenal sebagai Generasi Sandwich; penuh tekanan, namun tak henti melangkah. 

Pertanyaannya: masih mungkinkah generasi ini memikirkan masa pensiun? Jika ya, bagaimana cara mereka mempersiapkannya di tengah beban finansial dari dua arah?

Siapa Generasi Sandwich?

Istilah “Generasi Sandwich” merujuk pada individu usia produktif, umumnya berkisar 30 hingga 50 tahun, yang berada di “tengah” tanggung jawab: di satu sisi mengurus orang tua yang telah lanjut usia, di sisi lain mendampingi anak-anak yang masih memerlukan biaya besar untuk pendidikan dan kehidupan. 

Dalam laporan OJK tahun 2023, lebih dari 47% pekerja usia produktif di Indonesia berada dalam kategori ini, baik disadari maupun tidak.

Tantangan Ganda: Diapit Dua Tuntutan

Beban generasi sandwich bukan hanya soal finansial, tapi juga mental dan emosional. Orang tua mulai bergantung pada mereka, terutama dalam hal biaya kesehatan dan perawatan harian. 

Di saat yang sama, anak-anak membutuhkan biaya pendidikan yang kian mahal. Belum lagi cicilan rumah, kendaraan, dan kebutuhan pribadi yang sering terpaksa dikesampingkan.

Akhirnya, pos dana pensiun nyaris nihil. Alih-alih memikirkan masa tua, mereka justru sibuk bertahan di masa kini.

Pensiun: Mimpi atau Masih Mungkin?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun