Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Dari Lengan Ayah, Anak Lelaki Belajar Menjadi Pria Sejati

15 Mei 2025   15:00 Diperbarui: 15 Mei 2025   13:11 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ayah dan anak lelakinya (Sumber: freepik)

Keberanian dan keteguhan juga sering diperlihatkan ayah secara alami; bukan dalam bentuk heroisme dramatis, tapi dalam kesediaan menghadapi masalah tanpa lari. 

Bahkan saat ayah jatuh dan gagal, ketika ia bangkit kembali dan tetap tersenyum, anak lelaki memahami bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya. Ia belajar bahwa pria sejati bukan yang tidak pernah jatuh, tetapi yang tahu bagaimana bangkit dengan bermartabat.

Kegiatan Sederhana, Makna yang Dalam

Kedekatan antara ayah dan anak lelaki tidak harus dibangun melalui hal-hal besar. Kegiatan sehari-hari yang tampak sederhana seperti jalan sore, bermain bola, memancing, atau mencuci mobil bersama bisa menjadi sarana emas untuk membangun kedekatan emosional. 

Dalam momen-momen itulah, anak merasa didengar, dihargai, dan diakui sebagai sosok penting di mata ayahnya.

Selain itu, kegiatan seperti bercerita sebelum tidur atau sekadar mengobrol di teras rumah membuka ruang bagi anak untuk berbicara dan belajar berkomunikasi. 

Ayah yang mau mendengar tanpa menghakimi akan memberi ruang aman bagi anak lelaki untuk mengekspresikan perasaan dan pikirannya. Ikatan yang terbangun dari kegiatan ini bersifat jangka panjang, membentuk kelekatan emosional yang mendalam bahkan hingga anak dewasa kelak.

Tantangan dan Peluang di Era Modern

Peran ayah masa kini menghadapi tantangan besar. Jadwal kerja yang padat, tekanan ekonomi, dan distraksi digital sering kali membuat ayah terjebak dalam kesibukan tanpa menyadari betapa cepat anak-anak bertumbuh. 

Tidak sedikit ayah yang merasa bersalah karena kehilangan banyak momen berharga dalam tumbuh kembang anak-anaknya.

Namun, di sisi lain, semakin banyak ayah yang sadar pentingnya keterlibatan aktif dalam pengasuhan. Informasi yang mudah diakses serta meningkatnya kesadaran akan pentingnya pengasuhan berbasis kasih sayang menjadi peluang besar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun